• July 27, 2024
  • Last Update July 26, 2024 1:01 pm
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Warga Dompu Penghina Presiden Melalui YouTube Diduga Mengalami Gangguan Jiwa

Warga Dompu Penghina Presiden Melalui YouTube Diduga Mengalami Gangguan Jiwa

Dompu sergapye– – Penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo melalui chanel youtube terus didalami Kepolisian Resort Dompu. Diduga pelakunya inisial MM (20 ) warga Desa Sera Kapi, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, konten video penghinaan kepala negara itu  diunggah melalui channel YouTube miliknya pada 6 Oktober 2022 lalu.

Kapolres Dompu AKBP Iwan Hidayat SIK memerintahkan Kapolsek Woja Ipda Zainal Arifin Sip untuk segera melakukan penyelidikan dan mendatangi rumah terduga pelaku.

Atas perintah itu, Kapolsek Woja bersama Bhabinkamtibmas desa Serakapi Aipda Irfan Setiawan, sebin 31 Oktober 2022 sekira pukul 20.30 wita di rumahnya menemui pihak keluarga dan yang bersangkutan untuk meminta konfirmasi terkait adanya konten penghinaan tersebut.

Menurut keterangan orang tua kandung  MM yaitu Supriyamin bahwa terduga pelaku mengalami gangguan jiwa (ODGJ) sejak ia mengenyam pendidikan di bangku SMA dan selama ini belum pernah dibawa berobat ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

Dengan adanya penghinaan itu, pihak keluarga mengaku tidak pernah tahu adanya unggahan penghinaan yang dilakukan oleh anaknya dan pihak keluarga sangat merasa bersalah dan meminta maaf kepada Presiden RI melalui sebuah video.

Tak hanya itu, Permintaan maaf pun disampaikan oleh MM atas hinaan yang ia lakukan, yang ia ucapkan melalui sebuah video dan ia mengaku khilaf.

Dalam channel YouTube tersebut ditemukan pula konten serupa yang menghina TNI dalam hal ini Panglima TNI, institusi Polri, pemerintah, dan terbaru adalah Presiden RI.

Kapolres Dompu menegaskan akan tetap melakukan lidik maupun sidik terhadap kasus tersebut dengan tanpa mengenyampingkan yang bersangkutan adalah ODGJ atau tidak.

“Kasus ini tetap ditangani secara serius, lidik lanjutan maupun di tingkat sidik tetap dilakukan, persoalan yang bersangkutan terindikasi ODGJ itu bukan kami yang tentukan, pihak medis dan Psikiater yang punya wewenang tentang kebenaran hal itu, yang terpenting saat ini kami seriusi kasunya” Kata Kapolres.

” Untuk tahap sidik, saksi saki sebagian sudah kami periksa dan akan disusul saksi lain, begitu pun dengan barang bukti lain terkait kasus ini akan kami sita dan amankan, selanjutnya yang bersangkutan akan diamankan seraya dilakukan pemeriksaan medis terkait mental dan psikisnya,” lanjut Kapolres.

Ditempat terpisah Kabid Humas Polda NTB Kombespol Artanto, S.I.K., M.Si, mengimbau kepada masyarakat NTB agar bijak dalam bermedsos dengan tidak mudah menyebarkan konten-konten yang tidak pantas diunggah di media sosial sehingga dapat merugikan diri sendiri maupun keluarga.*

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *