• July 27, 2024
  • Last Update July 26, 2024 1:01 pm
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Buka Mubes FJLT, Kak Ofik:Jurnalis Menentukan Arah Baik dan Buruknya Suatu Negara

Buka Mubes FJLT, Kak Ofik:Jurnalis Menentukan Arah  Baik dan Buruknya Suatu Negara

Lotim sergapye– Musyawarah Besar (Mubes) ke dua Forum Jurnalis Lombok Timur menjadi momentum peningkatan kemampuan dan profesional anggota dalam menyongsong era digital yang makin terbuka. FJLT yang digawangi wartawan wartawan muda diharapkan mampu bersinergi bersama pemerintah dan masyarakat dalam memajukan Indonesia khususnya Kabupaten Lombok Timur.

Dengan goresan penanya yang tajam, akurat dan tepat serta mengacu kode etik jurnalistik akan menjadikan FJLT kedepannya menjadi corong rakyat, corong pemerintah dan berbagai kepentingan lainnya demi daerah dan Indonesia yang lebih baik.

Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy rencananya akan membuka Mubes FJLT, karena adanya tugas pemerintahan dan masyarakat yang tidak bisa diwakilkan, akhirnya Pemda Lotim melalui  Sekertaris Daerah (Sekda) H. M Juaini Taofik membuka kegiatan yang di pusatkan di aula Pusat Pelatihan Tenaga kerja  Desa Kenek.

Sekda  yang akrab dengan para jurnalis, dalam sambutannya menyampaikan peran penting Jurnalis dalam keberlangsungan pemerintahan.

Dikatakan, Jurnalis merupakan yang menentukan arah baik dan buruknya pemerintahan yang ada di satu negara, utamanya di indonesia wabil khusunya Lombok Timur.

Mengawali sambutannya Kak Ofik sapaan akrab Sekda menceritakan peran singkat Neil Sheehan seorang Jurnalis perang Vietnam.

“Neil seorang Jurnalis yang di turunkan mencari fakta di perang Vietnam, saat itu terkuat amerika akan kalah dalam perang yang berlangsung, namun pihak amerika memutar balikkan fakta terhadap apa yang ada di lapangan dan memberitakan yang menang adalah Amerika,” ceritanya.

Lebih lanjut Sekda menyampaikan, dari kasus tersebut justru bukan kemenangan yang di dapatkan namun sebaliknya amerika mengalami kekalahan, akibat dari mengesampingkan fakta dari Jurnalis Neil tersebut.

Terlebih lagi, amerika sempat digemparkan dengan berita yang diterbitkan New York Times yang membahas seputar dibalik fakta yang di sembunyikan pemerintah amerika tersebut.

Artinya jelas Sekda, dari dulu Amerika menyadari betul peran media dalam menyampaikan informasi yang berimbang apa adanya telah disadari amerika berpuluh tahun yang lalu.

Dan bisa jadi perkembangan amerika saat ini itu juga bagian dari peran media.

Dari kasus tersebut juga sama kaitannya dengan bagaimana pemberantasan covid-19 yang menimpa Indonesia di tahun 2019 lalu.

“Kalau kita melihat perjalanan covid-19 di Lombok Timur, dimana 10 kabupaten kota di NTB di lombakan kaitannya dengan bagaimana menekan covid-19,” ucapnya.

Dimana sebelumnya Sekda menceritakan, pada saat bertemu ahli epidemiologi, diperkirakan kasus covid-19 akan memuncak di Lombok Timur.

“Namun faktanya pada 24 Maret 2020 di NTB Lombok Timur adalah daerah dengan kasus 0 covid-19,” ungkapnya.

Dari sisi teori, padahal ledakan terhebat untuk covid-19 ada di Lombok Timur, hal ini di lihat dari jumlah penduduk yang ada.

Prediksi terkait kematian dan segalanya juga sudah di pikirkan.

“Namun solusi yang diberikan untuk melawan covid adalah partisipasi masyarakat. Dimana saat saya terjemahkan, masyarakat sekarang bisa berpartisipasi dari berita yang didengarkan. Oleh karenanya peran media hadir dengan hasil covid di lotim tidak se ngeri yang kita perkirakan,” jelasnya.

Sekda menilai peran media saat itu besar, hingga membuat Bupati dan Sekda mendapatkan penghargaan terbaik terkait tentang pemberantasan covid-19 di NTB.

“Itulah semangat yang kami titip kepada FJLT, siapapun pengurusnya, tentu diharapkan dari waktu ke waktu semakin baik,” demikian Sekda.(bayu)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *