• July 27, 2024
  • Last Update July 26, 2024 1:01 pm
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Desa Dukung Penurunan Stunting

Desa Dukung Penurunan Stunting

Lotim Sergapye – Saat ini Lombok Timur sudah menjadi kabupaten dengan cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC) mencapai tak kurang dari 95%. Tercapainya UHC menjamin masyarakat Lombok Timur dapat memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan ketika sakit.  

Hal itu disampaikan Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik sewaktu membuka kegiatan Kemah Kebangsaan yang digelar oleh Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Lombok Timur pada Sabtu (2/12).

Ia pun menegaskan Pemda akan terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan milik pemerintah sekaligus menekankan pelayanan yang cepat, mudah dan setara, “bahwa tidak ada lagi perbedaan pasien umum dan pasien BPJS sehingga tidak diberlakukan pembatasan waktu rawat inap, kemudian obat yang diberikan tetap sama,” jelas Pj. Bupati.

Ia juga mengingatkan selain tercapainya UHC, prioritas Pemda lainnya adalah menekan angka stunting. Di hadapan kepala desa yang hadir di Kebun Raya Lemor itu ia menekankan peran penting kepala desa dan perangkatnya mendukung penurunan kasus stunting, mengingat desa sebagai ujung tombak pembangunan, Warga itu tinggal di desa dan kelurahan.

Ada  98% masyarakat Lombok Timur di pedesaan berarti sukses tidaknya itu tergantung bapak ibu yang ada di desa,” katanya.

Ia meminta desa tetap berkoordinasi dan memastikan seluruh balita hadir pada kegiatan Posyandu sehingga pencatatan setidaknya mencapai 98%, “Intinya pastikan semua balita datang ke posyandu, nanti penimbangan dan pengecekan kondisi lainnya akan dilakukan oleh petugas disana,” katany.

Kemah kebangsaan yang bertujuan memperkuat kerjasama dan kolaborasi guna menyukseskan program pemerintah dalam upaya penanganan stunting tersebut juga dihadiri Pj. Sekertaris Daerah Provinsi NTB H. Fathurrahman.

Ia memberikan penekanan sama dengan Pj. Bupati dan memastikan sinergisitas dalam upaya menurunkan angka stunting dan persoalan lainnya.

Pada kegiatan tersebut juga dilakukan deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 Pilar yang merupakan pendekatan untuk merubah prilaku dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Indikator  STBM yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lain  yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.

Adapun 5 Pilar STBM adalah stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengolahan air minum dan makanan dengan benar, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan.

Turut hadir pada acara tersebut, Ketua TP PKK, Kadis PMD, Kadis Kesehatan, Forkopimda, PJ Sekda NTB, Ketua PPDI NTB, KPU, Bawaslu, Peserta kemah kebangsaan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *