Lotim Sergapye–Sebagai daerah religis, Kabupaten Lombok Timur memiliki 1.453 masjid. Hal itu menandakan semangat gotong royong masyarakat membangun masjid begitu besar. Sayangnya semangat membangun tersebut tidak diimbangi dengan semangat memakmurkan masjid.
Bupati Lotim,HM. Sukiman Azmy mengatakan seharusnya memakmurkan masjid menjadi prioritas setelah masjid tersebut berdiri. Hal itu diungkapkan dalam peletakan batu pertama pembangunan kembali Mushalla Nurun Nahdlatain, Dusun Dowe Some, Desa Sakra pada hari Kamis (22/12) Bupati hadir bersama TGH. Muchtar, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Bupati dalam dalam sambutan nya mengingatkan kembali tiga wasiat Rasulallah, yaitu memperbaiki shalat, bersedekah, dan menjaga makanan. Dengan memperbaiki sholat, terangnya, Allah akan memperbaiki jalan hidup. Seperti kerap disampaikan dicontohkannya kedisiplinan warga Makkah dan Madinah menjaga shalat. Begitu azan berkumandang warga menghentikan pekerjaannya dan bergegas ke masjid untuk shalat berjamaah. Ia juga mengisahkan Nabi Muhammad SAW yang selalu menempuh perjalanan 10 km ke masjid untuk melaksanakan shalat.
Terkait sedekah, Bupati mengajak bersedekah salah satunya melalui pembangunan mushalla. Dipaparkannya bahwa bersedekah bukan hanya dengan materi saja namun bisa dengan tenaga, pikiran, dan doa. Kemudian pesan terakhir Rasulullah untuk memperbaiki makanan dijelaskan Bupati menjadi perantara terkabulnya doa. Bagi umat islam, ternagnya, rezeki yang masuk ke dalam tubuh, anak, istri dan keluarga harus dari hasil yang halal dan baik.
Kepada TGH. Muchtar yang memprakarsai pembangunan mushalla, Bupati menyampaikan apresiasinya. Demikian pula masyaraat yang mendukung Prakarsa tersebut. Disampaikannya bahwa orang yang baik adalah orang yang paling banyak mendatangkan manfaat bagi masyarakat.
Penitia pembangunan kembali mushalla, Ismail Fahmi menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Lombok Timur kepada Dusun Dewe Some, Desa Sakra. Ia juga mengungkapkan mushalla Nurun Nahdlatain merupakan salah satu mushalla tertua di Desa Sakra yang digunakan beribadah oleh masyarakat dan mengaji untuk para santri, sebagai upaya menghasilkan penerus yang unggul di bidangnya.