Bayan sergapye–Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNG) Mataram gelar rapat Koordinasi (Rakor) dengan semua stakeholder, termasuk para pelaku wisata di lingkar Rinjani. Untuk membahas Standar Operasi Pelaksana di kawasan Gunung Rinjani.
Rakor ini dihadiri oleh, Kepala BTNGR Mataram bersama staf, Kadispar Lotim, Kadis LH Lotim, Kadispar Lombok Utara, Kadis LH Lombok Utarara, Kapolsek Bayan, Camat Bayan, Camat Sembalun, semua stakeholder terkait dan semua anggota forum wisata lingkar Rinjani.
Rakor tersebut, berlangsung di Villa Bambu, Desa Senaru Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Selasa (21/5).
Dedy Asriadi, Kepala BTNGR Mataram memaparkan saat ditemui oleh wartawan disela-salah acara. Rakor kali ini tujuannya adalah, untuk mengevakuasi keberadaan Forum TO Citra Wisata Lingkar Rinjani, yang menurut AD/ART-nya sudah berahir di tahun 2021 dan membahas tentang Upgrade SOP yang sudah dilaksanakan pada bulan Maret 2022.
“Jadi penting untuk dievaluasi, sehingga forum ini kedepannya lebih kuat dan lebih baik kerjanya di Rinjani. Dan tidak kalah pentingnya kita bahas itu Upgrade SOP pendakiannya”, jelas Dedy.
Untuk Upgrade SOP-nya sendiri yang perlu dibahas ada tiga yakni, SOP tentang pendakian, tentang sampah dan tentang evakuasi. Hal itu sangat penting di Upgrade lagi karena, untuk mengantisipasi lonjakan-lonjakan pengunjung tahun ini maupun di tahun-tahun berikutnya.
“Alhamdulillah trendnya itu positif banget, semuanya itu kita bahas bareng karena Rinjani itu milik kita bersama. Sesuai dengan selogannya yakni, “Rinjaninte”, Ujarnya.
Adapun terkait dengan ketua Forum yang terpilih hari ini, ia sangat mengapresiasi. Karena dipilih oleh anggota forum secara demokrasi dan ia pun juga mengapresiasi pengurus lama.
“Ya kita sangat apresiasi terpilihnya ketua baru forum ini, saya yakin pengurus lama maupun yang sekarang punya tujuan sama. Dan mari kita lepas ego kita masing-masing, demi terwujudnya Rinjani yang lebih baik”, kata Dedy.
Menurut Dedy, pengurus lama punya andil memajukan Rinjani dan sudah bekerja dengan maksimal dalam tiga tahun dimasa kritis ini bersama TNGR dan Pemerintah Daerah setempat.
“Mampu mewujudkan pendiagaan Rinjani, melebihi kapsiti pendakian lainnya di Indonesia”, kata Dedy.
“Dibandingkan dengan kuotanya sekarang, kan kita di Rinjani 75% sementara di taman nasional lain masih 50%. Nah itu harus kita apresiasi bersama”, imbuhnya.
Dengan terbentuknya ketua dan pengurus baru dengan perangkat AD/ART-nya serta penambahan dari unsur pemerintah dari ketiga kabupaten. Dedy berharap, dengan kepengurusan baru ini untuk lebih baik lagi dari sebelumnya.
“Kita berharap lebih baik dari sebelumnya, tentunya tanpa mencederai pengurus lama. Bahwa pengurus lama itu ada prestasinya, bukan tidak ada”, sebutnya.
Iswandi, Kadispar Lombok Timur menambahkan. Kehadirannya dalam rangka menghadiri Rakor TNGR dan pemilihan ketua Forum Citra Wisata Lingkar Rinjani.
“Saya ucapkan selamat kepada, Royal Sembahulun atas terpilihnya sebagai ketua Forum. Kita tahu sendiri treik record beliau di dunia pariwisata, siap sih yang tidak kenal dengan sosoknya”, ucap Iswandi.
Pada kesempatan itu juga lanjut Iswandi, dengan terpilihnya sebagai ketua di Forum tesebut. Tentunya secara tidak langsung menguntungkan bagi Lombok Timur itu sendiri khususnya di bidang pariwisata.
“Itu salah satu peluang sekaligus tantangan. Peluang kita, tentunya untuk mengembangkan pariwisata kita di Lotim untuk lebih maju lagi”, kata Iswandi.
Tantangannya, lanjut mantan Camat Sembalun periode 2008. Dengan terhimpunnya sebagai pengurus forum tersebut. Harus bersikap profesional, karena berdiri diatas semua stakeholder yang ada di tiga Kabupaten.
“Itu kesempatan bagi kita untuk, memajukan pariwisata yang ada di kawasan Gunung Rinjani. Ingat Royal itu sebagai duta Lotim”, pungkas Iswandi.
Ia pun tidak menapikkan tentang forum ini baru diketahui keberadaannya, bahwa ada forum yang sangat penting dalam mengembangkan pariwisata khususnya di Rinjani.
Dalam sistim pemilihan yang ada saat ini, dibuka ruang untuk kerja sama dengan ketiga Kabupaten yang ada di lingkar Rinjani. Ruang ini juga Pemerintah Daerah bisa berperan didalam untuk mengembangkan forum tersebut.
“Pemerintah Daerah mengambil posisi mendukung mereka dalam bentuk kerjasama, menindak lanjuti Permendagri nomer 22 tahun 2022 tentang kerjasama antar daerah. Dibuka ruang antar daerah, oleh karena itu tadi saya mengajak Lombok Utara, Lombok Tengah dan Lombok Timur untuk membantu komunitas ini”, jelas Iswandi.
Oleh karena itu ia berharap kepada pemimpin yang akan mengelola forum ini. Betul-betul menunjukan sesuatu yang lebih dari pengurus sebelumnya. Karena pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan para pelaku wisata maupun stakeholder terkait.
“Semoga dengan kepemimpinannya untuk lebih dari pengurus sebelumnya, itu harapan kita kepada Royal Sembahulun”, harap Iswandi.
Untuk diketahui, Rakor ini difasilitasi dan di inisiasi oleh TNGR serta dirangkaikan dengan resapel kepengurusan Forum Citra Wisata yakni, pemilihan ketua umum dengan cara demokrasi.
Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan SOP standar pendakian di Gunung Rinjani, dan dialog interaktif bersama pihak TNGR, anggota forum dan stakeholder yang hadir dalam acara tersebut.(ros)