• March 24, 2025
  • Last Update March 23, 2025 11:11 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024

Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024

Lotim Sergapye – Tiga hari rangkaian  kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK), tepat pada Ahad (20/10) menjadi puncaknya.  Pagi itu Taman Rinjani Selong dipenuhi pengunjung dari berbagai kalangan dan berbagai tempat. Kegiatan pagi itu diawali dengan jalan sehat dan dilanjutkan dengan senam pagi.

Penjabat Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik menyapa pengunjung dengan hangat sembari berpantun yang disambut riuh tepuk tangan pengunjung.

Sembari memuji dan memperkenalkan taman Rinjani kepada pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan LPS Ia juga mengucapkan terima kasih karena sudah menggelar acara Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 di Lombok Timur.

“Alhamdulillah, banyak masyarakat yang mendapatkan manfaatnya. Banyak stand-stand dari OJK yang dikunjungi, melakukan transaksi, mengenalkan QRIS dan lainnya,” katanya. Ia menyebut kecerdasan financialmenjadi fondasi untuk mencapai kesejahteraan di daerah ini. Sehingga dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keuangan, mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik dan memanfaatkan layanan keuangan yang tersedia secara optimal. “InsyaAllah literasi keuangan masyarakat meningkat,” sambungnya.

Sementara itu Asisten 2 Setda Provinsi NTB Fathul Gani mengapresiasi acara tersebut sekaligus memuji program Lotim Berkembang yang dinilai berhasil memberikan solusi keuangan untuk masyarakat, khususnya untuk menghindari jeratan rentenir.

Pada kesempatan yang sama Ketua Dewan Audit yang juga merangkap Anggota Dewan Komisaris OJK NTB Sophia Watimena menyampaikan bahwa hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen. SNLIK tahun 2024 juga mengukur tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah. Hasil yang diperoleh menunjukkan indeks literasi keuangan syariah penduduk Indonesia sebesar 39,11 persen. Adapun, indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88 persen.

Karena itu Ia berharap kedepannya literasi keuangan dapat meningkat sehingga dapat mendukung peningkatan ekonomi di daerah ini. “OJK selalu membantu meningkatkan tata kelola dan kita berharap semua bisa bersinergi guna meningkatkan pembangunan,” katanya.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan peluncuran Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan, pembagian doorprize, dan pertunjukkan musik yang menampilkan band lokal The Datu.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Forkopimda, OPD lingkup Lotim, Kacab Perbank-kan, Camat dan masyarakat dari berbagai kalangan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *