Lotim sergapye–Mendekati injury time, suhu poltik di Pilkada Lombok Timur makin panas. Klaim kemenangan paslon bertebaran di media sosial, sementara satupun bakal calon bupati dan wakil bupati belum mendapat surat B1KWK sebagai sarat mendaftar ke KPU.
Dikemukakan Dr. H. Hamidi, pasta demokrat Lima tahunan itu tinggal dua pekan lagi pendaftaran pilkada serentak di mulai. Proses politik dibeberapa daerah berpotensi adanya calon tunggal dengan munculnya isu KIM Plus vs Kotak Kosong.
Dia Mencontohkan gejala tersebut muncul di Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara dan bisa jadi di daerah lainnya. Bergabungnya partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju merupakan pemicu berhembusnya isu tersebut.
Menurut pengamat dan pemerhati sosial poltik ini, Fenomena tersebut berimbas juga ke pemilihan di tingkat kota/kabupaten lain seperti yang terlihat di pilkada kota Semarang.
“Akankah ini terjadi di Lombok Timur?
Dalam politik tidak ada yang tidak mungkin, kemungkinan itu bisa saja terjadi, sangat tergantung dari kepentingan politik kedepannya, ” tandasnya..
Sebab politik tidak hanya tentang koalisi dan simulasi serta hasil survei, melainkan metode dan strategi untuk kepentingan berikutnya.
Dan yang terpenting adalah bagaimana partai politik dan calon bisa memenangkan kontestasi.
Kemampuan negosiasi dan kekuatan logistik dari calon dipertaruhkan untuk bisa mendapatkan tiket jika ingin terus berlayar.
Disebutnya, realitas politik di Lombok Timur hingga saat ini, masih sangat dinamis. Koalisi partai dan pasangan calon belum sepenuhnya finis. Semuanya elastis menunggu keputusan strategis.
Membangun komunikasi adalah sikap paling praktis tanpa harus saling menjustice.(smile)