Loteng Sergapye— Diduga akibat cemburu buta seorang mahasiswa bernama Sanu Ardyanto (32) nekat bunuh diri dengan cara gantung diri. Bujang lapuk asal Dusun Buse, Desa Bunut Baok, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah igantung diri pada sebuah plafon gudang bekas kandang ayam, menggunakan sebuah sabuk Karate di Dusun Karang Kesambik, Desa Menemeng, Kecamatan Pringgarata sekitar pukul 07?00 WITA Minggu (18/12)
Kapolres Lombok Tengah melalui Kapolsek Pringgarata AKP Sulyadi Muchdip membenarkan peristiwa tersebut dan menyampaikan. Kejadian itu pertama kali diketahui oleh ibu kos korban atas nama Hj. Djamirah (50).
Sekitar pukul 07.0 WITA sakfi Diamirah menyuruh cucunya bernama Galuh)l untuk mengantarkan sarapan kepada korban, akan tetapi Galuh kembali menemuinya dan berkata “ninik gantung kakak”
Namun Hj. Djamirah tidak paham maksud yang disampaikan oleh cucunya dan selanjutnya ia ke kamar mandi untuk mandi karena akan pergi ke Senggigi liburan dalam rangka perpisahan Murid PAUD.
Setelah selesai mempersiapkan segala perlengkapan sebelum berangkat, ia mengantarkan sarapan ke kamar kost korban, namun sebelum tiba di kamar kost korban ia menemukan korban sudah dalam posisi tergantung, tepatnya di bagian Plafon gudang bekas kandang ayam yang berjarak sekitar 4 meter dari kamar kost korban.
Mengetahui hal tersebut ia sontak kaget dan langsung berteriak meminta pertolongan, warga yang mendengar teriakan tersebut langsung berdatangan dan selang beberapa saat kemudian, Kepala Dusun Karang Kesambik pun datang ke lokasi kemudian langsung menghubungi Polsek Pringgarata.
Mendapatkan laporan tersebut Personel Polsek Pringgarata langsung menuju TKP melakukan olah TKP, meminta keterangan saksi saksi yang mengetahui peristiwa tersebut.
Dari hasil Olah TKP dan keterangan saksi-saksi untuk sementara didapatkan keterangan bahwa korban gantung diri karena diduga akibat cemburu terhadap pacarnya .
Keluarga korban menolak untuk dilakukan Outopsi yang dituangkan dalam surat pernyataan penolakan dan menerima kejadian tersebut sebagai sebuah musibah.”