• April 24, 2025
  • Last Update April 24, 2025 4:37 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Bupati Lombok Timur Tegaskan Pentingnya Penempatan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) di Setiap Desa untuk Mendukung Ketahanan Pangan

Bupati Lombok Timur Tegaskan Pentingnya Penempatan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) di Setiap Desa untuk Mendukung Ketahanan Pangan

Lotim Sergapye – Dalam upaya mendukung program pemerintah pusat untuk menciptakan ketahanan dan kemandirian pangan, Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, menegaskan pentingnya penempatan petugas penyuluh lapangan (PPL) di setiap desa. Ia meminta agar tenaga honorer dengan latar belakang pendidikan pertanian yang tersebar di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) disisir dan direkrut untuk diangkat sebagai PPL.

Bupati Haerul Warisin mengatakan, “Cari, sisir dulu tenaga honorer yang ada di setiap dinas. Kalau ada yang jurusan pertanian, rekrut dia sebagai tenaga PPL.” Ia menambahkan bahwa keberadaan PPL di setiap desa adalah suatu kewajiban yang diatur oleh undang-undang, sehingga seluruh desa di Lombok Timur harus memiliki PPL. “Di setiap desa harus ada, tidak boleh tidak ada, itu sudah ketentuan undang-undang,” tegasnya.

Bupati juga mengakui masih terdapat beberapa desa yang belum memiliki PPL karena kekosongan jabatan akibat pejabat yang telah memasuki usia pensiun. Padahal, PPL memiliki peran yang sangat vital dalam mendukung ketahanan pangan, yang menjadi salah satu fokus utama pembangunan di daerah ini.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Bupati Haerul Warisin dalam acara Safari Ramadan Pemda Lombok Timur yang berlangsung di Pondok Pesantren Afzal Adzkia, Dusun Tangar, Desa Sukarara, Kecamatan Terara, pada Selasa (25/3).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga memberikan perhatian besar terhadap sektor pertanian, di mana sejumlah lahan pertanian baru telah dibuka untuk meningkatkan produksi pangan. Selain itu, Bupati menjelaskan komitmen Pemerintah Lombok Timur untuk memastikan ketersediaan pupuk serta mendukung kebijakan pemerintah pusat yang tidak mengizinkan impor beras mulai tahun ini. Diharapkan, pada tahun 2026, Indonesia sudah dapat mencapai kemandirian pangan secara nasional.

Dengan langkah-langkah ini, Bupati Haerul Warisin berharap dapat memberikan kontribusi besar dalam memperkuat ketahanan pangan di Lombok Timur dan mewujudkan kemandirian pangan bagi masyarakat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *