Sergapye–Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, pola tekanan rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS) cukup aktif berpengaruh pada pembentukan potensi cuaca ekstrem di wilayah NTB.
Rilis resmi dari BMKG TCWC Jakarta 07 Desember 2020 menyebutkan terdapat bibit Siklon Tropis 96 S saat ini terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Barat dengan posisi sekitar 9.9 LU –108.2BT. Dari pantauan citra satelit cuaca 6 jam terakhir menunjukkan adanya aktifitas pertumbuhan awan konvektif, terlihat juga adanya area deep convection yang persisten di sekitar sistem. Dari analisis data angin perlapisan, sirkulasi terpantau dari lapisan bawah hingga lapisan menengah.
Berdasarkan data model NWP untuk 24–48jam kedepan, terlihat adanya peningkatan kecepatan angin dan pergerakan bibit ini perlahan ke tenggara-selatan, dengan potensi untuk menjadi siklon tropis dalam 24 –48 jam kedepan.
*Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG ZAM memprakirakan keberadaan Bibit Siklon 96 S ini akan berdampak terhadap kondisi angin kencang di wilayah NTB, fenomena angin kencang masih akan berpotensi terjadi hingga 2- 3 hari ke depan mengikuti dari keberadaan bibit Siklon 96 S.*
Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti pohon tumbang serta dampak lain yang di akibatkan oleh angin kencang.
Selain Angin Kencang potensi gelombang laut dengan ketinggian 2,5 – 4 meter diprakirakan berpotensi terjadi di wilayah perairan Selatan NTB. Nelayan dan kapal yang melintas di wilayah perairan tersebut diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati.(*)