Lotim sergapye–Proyek SPAM Lombok Timur yang mengalirkan air dari wilayah Utara ke Selatan Lombok Timur menuai pro kontra di kalangan masyarakat. Masalah Ini menjadi PR berat’ yang harus diselesaikan penjabat Bupati HM. Juaini Taofik.
Munculnya gelombang aksi protes sampai penolakan proyek Sistem Pengalihan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan dengan nilai proyek ratusan Milyar menjadi tantangan sekaligus pelecut bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur (Lotim) untuk mencari solusi terhadap masalah yang ada.
Menanggapi hal itu Penjabat Bupati Lotim, HM.Juani Taofik kepada wartawan di ruang kerjanya mengatakan masalah yang terjadi dalam proyek SPAM pantai selatan merupakan cemeti bagi Pemkab Lotim,” ujarnya, Senin (4/12)
Dikatakan proyek SPAM itu tentunya tidak ada yang dirugikan, karena proyek ini semua anggaran berasal dari pemerintah pusat melalui bantuan Bank Dunia dengan nilai ratusan milyar.
Sementara posisi Pemkab Lotim hanya menyiapkan lahan, melakukan sosialisasi dan menjamin keamanan proyek itu tetap kondusif. Sehingga tidak ada dana proyek itu berasal dari pemerintah daerah.
“Selain itu menjadi kewenangan dari pemerintah pusat untuk menyelesaikan proyek SPAM sampai tuntas,” ujarnya
Mantan Kepala Dinas PMD Lotim menambahkan adanya penolakan itu tentunya hal yang wajar, karena warga belum mengetahui seutuhnya mengenai masalah proyek itu secara jelas.
Maka tentunya tugas dari pemerintah daerah untuk memberikan penjelasan dengan melakukan sosialisasi kepada warga yang akan mendapatkan dampak dari proyek tersebut.
“Karena proyek ini sudah dilakukan kajian yang matang tidak mungkin akan merugikan sekitarnya, maka itu yang harus dipahami,” paparnya.
Pj Bupati Lotim menandaskan juga kunci pemasangan 2,5 kilometer dari IPA Kotaraja ke timbu krodet tersebut, sedangkan apa yang disangkakan warga mengenai air itu akan diambil semua tidak benar.
Sementara itu harus ada sipa dalam pengambilannya itu ada di BWS, karena kalau belum ada tidak boleh melakukan pengambilan.
“Sipa untuk Timbu Krodet sudah dikeluarkan oleh pihak BWS,” tukasnya seraya mengatakan yang jelas tidak ada pembendungan mata air yang dialirkan tersebut untuk masyarakat dalam SPAM pantai selatan.
Namun begitu, lanjut Juani Taofik, keberadaan SPAM pantai selatan itu nantinya tetap menguntungkan bagi Lotim, apalagi saat musim hujan seperti ini yang tentunya sembilan bulan menikmati air, sedangkan tiga bulan akan mengalami krisis air saat musim kemarau.
Kerena proyek Spam ini sangat kita harapkan sekali sehingga nanti akan bisa membantu menangani krisis air wilayah selatan,tanpa harus merugikan masyarakat yang selama ini menggunakan air tersebut.
“Pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk mensukseskan kegiatan proyek SPAM ini tuntas, apalagi ini merupakan proyek Nasional,” tandasnya.(smile)