Loteng sergapye–Balap motor internasional di lintasan Sirkuit Mandalika tinggal menunggu hitungan hari. Semua mata dunia akan tertuju ke Indonesia wabil khusus pulau Lombok dan NTB.
Diharap semua pihak menyukseskan gelaran MotorGP, bahkanbtokoh ummat NTB baik Islam dan hindu agar kegiatan pacuan kuda besi itu bermanfaat untuk Indonesia, wisatawanbdan pebalap yang datang merasa nyaman dan betah selama ada di Lombok NTB
Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu, Pringgarata, Lombok Tengah TGH. L. Turmudzi Badruddin didampingi Hj. Aisyah Idayatulaini mengungkapkan harapannya terhadap even MotoGP.
“Semoga balap MotoGP akan mendatangkan manfaat bagi negara dan bangsa Indonesia, manfaat bagi NTB khususnya bagi masyarakat Lombok,” katanya.
Menurut Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu, selain sebagai suatu berkah even MotoGP Mandalika 2022 sekaligus sebagai ujian.
“MotoGP itu sebagai berkah karena insya Allah akan membawa manfaat besar, namun di balik itu juga sebagai ujian bagi Indonesia khususnya Nusa Tenggara Barat, karena kita akan diuji apakah kita mampu mensukseskannya tanpa cacat,” ujarnya Ahad (16/1).
“Di bidang keamanan dan ketertiban, ini akan jadi ujian yang butuh kepiawaian dari Kapolda NTB, untuk memberikan pelayanan terbaiknya untuk keamanan dan kenyamanan di semua lini,” lanjut Tuan Guru.
Sementara sesepuh umat Hindu Pulau Lombok Anak Agung Biarsah Haruju Amla Nagantun, Sabtu (15/1/2022), melalui putranya Anak Agung Made Briang Wangsa, S.H. usai Pesamuhan Agung di Pura Lingsar mengungkapkan, pemeliharaan keamanan dan ketertiban (harkamtib) oleh Polri dalam hal ini Polda NTB, harus lebih ditingkatkan mengingat even MotoGP akan lebih besar dari World Superbike Championship (WSBK).
“Belajar dari pengamanan WSBK 2021 lalu yang sudah cukup bagus, even MotoGP mendatang pengamanannya harus lebih ditingkatkan. Kapolda NTB yang baru harus bisa memberikan rasa aman dan nyaman, khususnya kepada para pembalap dan penonton,” ujarnya.
“Disiplin protokol kesehatan juga harus tetap dijalankan. Ini harus, karena kita tidak ingin muncul klaster MotoGP,” tandasnya.
Senada, Ketua Majelis Agung Windu Sesukertaning Jagat I Gede Gunawan Wibisana, S.H., M.Hum., dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa selain berbagai hal yang ada, persiapan yang membutuhkan perhatian adalah keamanan dan keselamatan.
“Even WSBK lalu sudah cukup bagus tapi perlu lebih ditingkatkan untuk MotoGP. Kami berharap kepada Kapolda yang baru agar juga memperhatikan keamanan dan keselamatan. Setiap lini di area sirkuit harus dijaga agar tidak kecolongan seperti saat WSBK,” ucapnya.(bayu)