• December 18, 2024
  • Last Update December 16, 2024 1:58 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Soft Opening Komunitas Burung Kenari

Soft Opening Komunitas Burung Kenari

Mataram Sergapye -Komunitas brung Kenari Lombok baru beberapa bulan lalu berdiri. “Tepatnya bulan Oktober (2024),” tutur Ketua Komunitas Burung Kenari NTB Wahyu Aditya, Senin (16/12).

Namun komunitas ini telah menghimpun sedikitnya 30 anggota aktif yang terus berkegiatan setiap pekan. Ada empat lokasi yang biasa menjadi spot mereka berkumpul.

“Gilir-giliran. Antara lapangan Rembiga, Mayura, Lanud, sama Sayang-sayang,” tuturnya.

Uniknya meski terbilang masih baru, pertemuan komunitas ini terkelola dengan profesional. “Ada EO (Event Organizer) yang menyiapkan acara,” tuturnya.

Dalam waktu dekat, komunitas ini berencana menggelar event lomba perdana bagi pecinta burung Kenari. Sebuah event lomba yang menyiapkan total hadiah jutaan rupiah, trophy, dan piagam.

Lomba ini digelar dalam ruangan atau indoor. “Acara lombanya pada 22 Desember 2024. Lokasi lomba di Puslansos Anak Dinas Sosial Provinsi NTB,” ucapnya.

Lokasi ini bertempat di jalan Transito nomor 10 Mataram. “Ada 9 kelas lomba yang kami siapkan untuk membuat acaranya meriah. Kami juga menyiapkan panggung juara untuk juara 1 sampai juara 4,” ucapnya.

Gambaran hadiah untuk juara pertama ratusan ribu. Namun Wahyu menekankan, substansinya bukan pada nilai hadiahnya.

“Kalau hadiah bentuk apresiasi. Yang terpenting adalah silaturahmi dan rasa kebersamaan di antara sesama pecinta burung Kenari,” terangnya.

Komunitas ini telah menjadi wadah kumpul-kumpul dan berbagi ide. “Kami yakin komunitas ini bisa lebih besar lagi. Di Jawa komunitas ini sedang ngetren dan menjadi sarana silaturahmi pecinta burung,” paparnya.

Wahyu mengatakan, event lomba yang akan diadakan pada 22 Desember 2024 nanti menjadi sangat penting sebagai moment soft launching komunitas ini.  “Semoga ini menjadi jalan syiar komunitas ini ke pecinta burung Kenari yang lain,” ucapnya.

Komunitas ini menjadi sarana keakraban dan membangun solidaritas pecinta burung Kenari. Wahyu mencontohkan, bagaimana mereka bisa bergotong royong menyiapkan event perdana dengan penuh semangat.

“Kami saling sumbang gantangan (tempat gantung sangkar burung),” ucapnya.

Dalam lomba nanti, mereka menggunakan 12 gantangan atau G12. “Jadi setiap kelas lomba ada 12 burung yang dilombakan, dengan begitu juri bisa lebih mudah dalam menilai karena jumlah burung lebih sedikit,” paparnya.

Di sisi lain Endro sebagai kicau mania juga tidak sabar menanti akan event ini, ia menyebutkan event ini jarang terjadi di NTB.

“Saya tidak sabar ingin memeriahkan soft opening g12 ini , saya selaku peserta telah mendaftarkan di semua kelas dan saya tidak sabar ingin juara di event bergengsi ini” Ucapnya

Wahyu dan anggota komunitas juga telah memikirkan jangka panjang kegiatan. Mereka ingin komunitas tidak hanya sekadar tempat berkumpul para penghobi tetapi juga dapat bergerak ke kegiatan sosial.

“Kebetulan saya bekerja di dinas sosial. Jadi event-ebent selanjutnya mungkin ada hasil dari tiket akan kita sumbangkan ke teman yang membutuhkan. Bisa juga ke anak-anak  yatim piatu. Tapi yang pertama ke teman-teman komunitas dulu yang benar-benar membutuhkan,” tekannya.

Harapannya Wahyu ingin komunitas ini dapat mengangkat nilai burung Kenari dan menjadikannya yang terpopuler di Lombok. “Sehingga harganya bisa terdongkrak dan teman-teman penghobi bisa mendapatkan manfaat ekonomi juga,” Tutupnya

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *