Lotim Sergapye –
Wakil Bupati Lombok Timur H. Moh. Edwin Hadiwijaya menghadiri Gawe Adat Selametan Otak Reban pada Rabu (8/10). Gawe Adat yang berlangsung di Balai Sangkep Otak Reban Sambelia tersebut dihadiri pula oleh OPD, Stafsus Bidang Pemerintahan Desa dan Kesehatan, Kapolres, Danramil, para Kepala Desa, tokoh adat, tokoh agama, serta masyarakat dan Pekasih dari lima desa. Gawe adat yang menjadi simbol syukur dan komitmen menjaga kelestarian sumber daya air ini, membuktikan kekompakan masyarakat lintas generasi.
Wakil Bupati Edwin menyampaikan apresiasi atas terlaksananya adat yang telah berlangsung selama tiga generasi tersebut. “Penyelenggaraan gawe adat ini untuk ke-180 kali, melibatkan tiga generasi,” katanya, “Ini adalah sebuah pencapaian yang hanya mungkin terwujud berkat kekompakan dan persatuan yang kuat di antara masyarakat di lima desa,” tambahnya. Kelima desa yang dimaksud adalah Labuan Pandan, Sambelia, Bagik Manis, Sugian, dan Dadap.
Terkait gawe adat itu, Wabup mengingatkan dua isu utama yang penting untuk dijaga, yaitu kelestarian sumber daya air dan penanganan sampah. Ia mengingatkan sumber daya air sepenuhnya adalah tanggung jawab bersama. “Tugas kita adalah menjaga kelestarian sumber daya air itu,” ujarnya.
Sementara terkait sampah, Wabup berharap optimasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dapat segera dilakukan, terutama untuk menangani volume sampah dari kawasan Sembalun yang mulai mengganggu sektor pertanian dan dibuang ke TPA Ijo Balit.
Wabup mengajak seluruh hadirin untuk merefleksikan diri dan menggunakan kesempatan ini sebagai sarana silaturahmi agar persatuan masyarakat tetap terjaga. Sementara itu kepada Karang Taruna Desa, Wabup berpesan agar mereka dapat meneruskan tradisi budaya yang ada.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Sambelia sekaligus Ketua Adat H. Muhammad Kahar, menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia dan partisipan, termasuk PLN yang turut berpartisipasi. Ia melaporkan bahwa rangkaian kegiatan ini merupakan paduan antara gawe adat dan nilai agama, serta diisi dengan kegiatan nyata pelestarian lingkungan.
Selametan Otak Reban adalah budaya adat yang telah dilakukan sejak ratusan tahun sebagai bagian dari upaya pelestarian sumber air, mengingat masyarakat Sambelia dan sekitarnya sangat bergantung pada sumber tersebut.
Acara dirangkaikan dengan penyerahan santunan kepada anak yatim-piatu.