• June 18, 2025
  • Last Update June 18, 2025 7:20 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Pemkab Lotim Luncurkan Program MBG untuk Bumil, Batuta, dan Bunipas di Kecamatan Selong

Pemkab Lotim Luncurkan Program MBG untuk Bumil, Batuta, dan Bunipas di Kecamatan Selong

Lotim Sergapye –

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam menanggulangi masalah stunting melalui peluncuran program Makanan Bergizi (MBG) yang kini mulai digulirkan di Kecamatan Selong, tepatnya di Kelurahan Lendang Bedurik. Program ini menyasar tiga kelompok rentan, yakni Ibu Hamil (Bumil), Balita Usia Dua Tahun (Batuta), dan Ibu Nifas serta Menyusui (Bunipas).

Peluncuran di Kecamatan Selong merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan perdana program MBG yang sebelumnya diluncurkan di Kecamatan Aikmel. Program ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap peningkatan status gizi masyarakat, terutama pada kelompok yang berperan penting dalam tumbuh kembang anak.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur, H. Ahmat, menjelaskan bahwa dalam pelaksanaannya, program MBG menargetkan sekitar 300 penerima manfaat di setiap dapur penyaluran. Setiap hari, mereka akan menerima paket makanan bergizi yang terdiri dari nasi, lauk berbasis daging, dan buah-buahan.

“Namun, khusus untuk anak usia dini (Batuta), menu daging diganti dengan alternatif yang lebih sesuai seperti naget ayam yang tetap mengandung protein hewani, mengingat keterbatasan kemampuan mengunyah mereka,” jelasnya, Selasa (10/6).

Lebih lanjut, Ahmat menegaskan bahwa MBG bukan sekadar program pembagian makanan, tetapi merupakan bagian dari intervensi gizi sensitif yang menjadi agenda besar pemerintah daerah dalam mencegah stunting sejak dini. Stunting diketahui tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif jangka panjang.

Sistem pembagian MBG disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah. Ada wilayah yang menyalurkan langsung ke rumah-rumah, sementara lainnya menggunakan posyandu atau dapur sehat sebagai titik distribusi.

“Peluncuran MBG di Kecamatan Selong ini diharapkan dapat menjadi model implementasi yang efektif, dengan memperhatikan kebutuhan lokal dan sinergi lintas sektor,” tambah Ahmat.

Pemerintah daerah turut mengajak semua elemen masyarakat—mulai dari kader posyandu, tokoh masyarakat, hingga keluarga penerima manfaat—untuk berpartisipasi aktif demi kelancaran pelaksanaan program ini. Dengan sinergi bersama, diharapkan angka stunting di Lombok Timur dapat ditekan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *