Lotim sergapye--Pemerintah Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Melaksanakan Penyaluran intensif bagi guru ngaji, takmir masjid (Merbot) dan kader posyandu desa setempat. Berlangsung di gedung serba guna desa Sajang. Rabu (28/4).
“Ini bentuk perhatian Pemdes Sajang kepada mereka, dimana para guru ngaji, merbot maupun kader adalah. Sebagai ujung tombak kegitan Pemdes Sajang”, kata H Lalu Kanahan, Kades Sajang saat dikompitmasi wartawan. Jumat (30/4).
Pemdes Sajang, sangat mengapreasasi perjuangan dan bantuan mereka. Sambungnya, terutama kader posyandu yang sudah banyak membantu mengangkat derajat kesehatan masyarakat, begitu pula dengan guru ngaji dan merbot tidak mengenal lelah tuk meningkatakan kecerdasan anak-anak maupun masyarakat setempat.
“Kami dari pemdes, mengapreasasi dan memberikan penghargaan melalui intensif yang ada. Meskipun ini kami rasa belum mencukupi kebutuhan mereka, tetapi hanya ini lah mampu kami”, pungkas Kanahan.
Dengan total, yang di berikan guru ngaji, marbot dan kader sejumlah Rp 11.600.000 (Seratur satu juta enam ratus ribu), dari Anggaran Dana Desa (ADD). Dengan jumlah sasaran 54 orang yakni, marbot sebanyak 4 orang, guru ngaji 20 orang, kader 29 orang dan 1 KPM. Masing masing kader diberikan Rp 2.400.000 (Dua juta empat ratus ribu) per tahun, sedangkan untuk guru ngaji Rp 1.320.000, sama dengan merbot per tahun pula.
“Semoga ini menjadi motivasi dan semangat mereka, untuk lebih giat lagi membantu kita. Bahwa mereka merasa Pemdes punya perhatian terhadap jasa mereka selama ini”, harapnya.
“Semoga bantuan ini, bisa membantu untuk mencukupi kebutuhan mereka. Apa lagi kita tidak lama lagi menyambut Hari Raya Idul Fitri”, imbuh Kanahan.
Sementara itu, Johri S.Ag ketua BPD desa Sajang emngatakan. Itu semua kebijakan dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten terutama pemerintah desa Sajang. Digelontorkannya anggaran dari pusat adalah, bertujuan mensejahterakan masyarakat terutama di desa Sajang.
“Jadi di momen bulan ramadhan ini, bagaimana biasanya di tahun lalu kita berikan intensif kepada mereka. Karena di bulan suci ini lah banyak kebutuhan yang harus dibeli”, katanya.
Johri menghimbau, apa yang diberikan oleh Pemdes setempat untuk benar-benar dimamfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dan berharap kedepannya pemerintah mempunyai kebijakan berbeda yang lebih baik lagi terhadap mereka.
“Artinya, jangan lian kecil besarnya intensif yang diberikan oleh pemerintah. Yang terutama kita kedepankan dalam bekerja itu, keikhlasan dan ketekunan kita menggeluti profesi yang kita miliki”, tutupnya. (ros)
