Lotim sergapye–Ketua Bawaslu Lotim , Suadi Machsun membuka pelatihan pelatihan untuk Saksi dari Partai Politik…”Kegiatan ini mengatakan dalam rangk persiapan bimtek parpol. Ini penting dilakukan kaitannya dengan saldo parpol karena pening harus hadir di TPS untuk mengikuti semua kegiatan selama di TPS.l,”ujarnya saat membuka pelatihan di Green Orry Tete Batu, Rabu (6/12)
Saksi TPS kalau dihitung cukup banyak, dari 28 parpol untuk ribuan TIPS yang tersebar di di semua desa dan kecamatan itu belum termasuk Saksi untuk DPD RI. Dari pengalaman pemilu sebelumnya, ada parpol yang mencantumkan satu nama untuk semua saksi setu wilayah kabupaten dengan nama yang sama ketika satu nama yang disodorkan untuk pelatihan oleh Bawaslu akan bermasalah ketika saksi saksi yang ditugaskan di setiap TPS karena tidak pernah fi Bintek tata cara menjadi saksi.
Ketika saat pemilu saksi lain uanng datang sehingga terjadi kesalahpahaman. Ini terkait dengan persiapan makan minum yang disediakan. Yang disiapkan 1000 porsi yang datang Hannya beberapa orang sehingga mubazir.
Bimtek saksi parpol, menurutnya jumlah saksi ini harus kelir. Misalnya parpol mengutus 200 Saksi harus ikut pelatiha maka saksi yang diutus pelatihan yang jadi sakdi nanti di TPS. Pengawas dari Bawaslu antara saksi parpol saat penghitungan suara harus berkolaborasi saat berada di lapangan untuk mamastikan apakah pemungutan sesuai aturan.
Kami. harap parpol untuk k bisa menghadirkan SDM saksinya dan saksi hadir di setiap TPS. Jangan namanya saja disodorkan saat Bintek tapi nama dan orangnya berbeda saat di TPS.
Diminta kerjasama yang baik antara parpol dan Bawaslu sehingga pelaksanaan pemilu sesuai dengan aturan, profesional. Jangan sampai terjadi potensi kecurangan yang berakibat terjadinya sengeketa pemilu.
Sementara koordinator divisi SDM dan organisasi Bawaslu Lotim, Jauhari Marjan menandaskan saksi peserta pemilu dari partai politik dilatih oleh Bawaslu, dia mintai partai politik peserta pemilu pro aktif untuk mengutus calon saksi agar mereka tahu aturan main sehingga tidak menimbulkan masalah.
Ada dua yang harus dipahami oleh saksi peserta pemilu yakni soal komunikasi yang baik dan pinter hitung hitungan. Ini penting, agar tidak berdampak ketika salah menghitung.
“. Kami berharap setelah TOT nanti diberikan saksi oleh masing masing di TPS utk mengikuti pelatihan,”sebutnya.
Kalau ada saksi parpol akan minimalisir tingkat kecurangan yang terjadi karena mereka sudah dibekali dengan pengetahuan. Jangan sampai yang dilatih berbeda yang di TPS.
Nama nama saksi betugas di TPS itu yang akan diundang dan dilakukan pelatihan. Dan minta parpol untuk mengambil peran aktif.(smile)
Bawaslu akan melatih sakdi tingkat kabupaten, kecamatan dan saksi tingkat desa.