• September 19, 2024
  • Last Update September 19, 2024 12:39 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Mobil Terjun Pada Kedalaman 30 Meter di Jurang Pusuk Sembalun, Kepala UPT Batu kliang Lombok Tengah Meninggal Istri Luka Parah

Mobil Terjun Pada Kedalaman 30 Meter di Jurang Pusuk Sembalun, Kepala UPT Batu kliang Lombok Tengah Meninggal Istri Luka Parah

lotim sergapye–Jurang pusuk Sembalun Lombok Timur kembali minta tumbal. Sebuah mobil jenis Avansa hitam dengan nopol DR1841AN yang dikendarai Kepla UPT Batu Keliang Lombok Tengah Drs Ayup (52) bersama istri terjun pada kedalaman 30 meter, kejadiannya sekitar pukul 16.15 Wita Minggu (3/10).

kecelakaan maut itu mengakibatkan korban Ayup meninggal dunia dan istrinya selamat meski luka cukup parah. Mobil pasangan suami istri yang tinggal di Dusun Gunung Ripin Desa Bara Bali, Kecamatan Batu Kliang rusak parah.

Informasi yang diproleh sergapye di lokasi kejadian, kecelakaan tunggal bermula saat pasutri itu hendak pulang setelah berwisata bersama keluarganya di Sembalun. Namun setibnaya di turunan pusuk yang tajam dan berkelok, diduga rem mengalami masalah, sehingga almarhum sopir tidak mampu mengendalikan kendaraannya.

“Awalnya saya lihat mobil itu dari parkiran pusuk dan mau pulang dari arah Sembalun. Saat jalan dan tiba-tiba saja menabrak kedai kopi dan sport selfi dekat saya berjualan”, tutur Maemunah, saksi mata.

Saat kejdian tidak ada motor, mobil dan orang yang jadi korbannya. Begitujuga pemilik kedai sedang membakar sampah.

“Saya sempat kaget dan mengira teman yang berjulaan dikedai ikut tertabrak, kejadian sore hari saat pengunjung sepi, bila saja pagi atau siang mungkin banyak wisatawan yang biasanya istirahat dan selfie di lokasi jadi korban,”tuturnya.

Korban Yusuf meninggal dalam perjalanan dibawa menuju Puskesmas Sembalun. Sementara isteri korban (Penumpangnya) Mahimi (52) mengalami luka dibagian wajah dan semapat dirawat medis Puskesmas setempat, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Selong.

Keluarga korban, AIPDA Tatang Juniawan menjelaskan, sebelum kejadian ia bersama korban dan keluaraga besarnya berwisata ke Sembalun dengan rombongan lima mobil, tidak beriringan. Waktu itu mobil korban duluan, sementara mobil yang lainnya semapat singgah dibawah.

“Kami tidak beriringan, karena mobil beliau duluan dan kami sempat singgah dibawah”, kata AIPDA Tatang Juniawan, saat dikompirmasi di Sembalun.

Korban sempat singgah di Pusuk, kata Tatang untuk beli pentol (Cilok), sebelunya dalam mobil tersebut ada 4 orang penumpang bersama korban yakni. Isteri dan kedua anaknya.

“Begitu tiba di Pusuk, almarhum sempat singgah untuk beli pentol. Sementara ke 2 anaknya tidak ikut dimobil almarhum, meliankan ikut di mobil sepupu saya”, jelas Tatang seraya menyebut laka lantas tunggal, tidak tabrakan dan atau menabrak.
Kapolsek Sembalun melalui Kanit Sabara, Bripka Ida Bagus Tatur membenarkan kejadian tersebut sekitar pukul 16.15 Wita.

“Kami dapat informasi, dari salah seorang pengelola wisata Pusuk sekitar pukul 16.15 Wita, ada mobil jatuh kejurang”, kata Bagus.

Begitu dapat informasi, ia bersama anggota polsek Sembalun langsung ke TKP untuk identipikasi kejadian. Hingga berita ini diturunkan penyebab insiden tersebut belum diketahui pasti.

“Untuk sementara, belum kita ketahui penyebabnya. Yang pasti satu orang korban meninggal dunia ditengah perjalanan menuju Puskesmas Sembalun”, tutup Bagus.(ros)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *