Lotim Sergapye – Rumah tangga yang terpenuhi kebutuhan air minum di Lombok Timur adalah 371 ribu. Dari jumlah tersebut yang menjadi pelanggan PDAM hanya 31.000 atau kurang dari 10%. Selebihnya menggunakan sumur, termasuk sumur bor. Di wilayah tertentu, seperti di kawasan selatan, masyarakat masih kesulitan air bersih. Kondisi itu diungkap Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik saat menghadiri tasyukuran sekaligus peresmian sarana air bersih di Pondok Pesantren Riyadul Falah, Aik Prapa, Kecamatan Aikmel.
Menyadari air, utamanya air bersih, menjadi salah satu kebutuhan pokok masayarakat, Pj. Bupati mengapresiasi keberadaan sarana air bersih yang merupakan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut. Ia pun berharap kolaborasi tersebut dapat terus berlanjut. Hal itu mengingat masih ada satu dusun di wilayah tersebut yang kesulitan akses air minum. Ia menegaskan kesiapan Pemda dalam hal penyiapan pipa.
Kepala Divisi TJSL PT Pegadaian Rully Yusuf mewakili BUMN menyampaikan ketersediaan air minum menjadi salah satu program prioritas nasional yang hingga tahun 2024 belum terpenuhi targetnya. Padahal tahun 2030 mendatang akses air minum ini seharusnya sudah mencapai 100%. Ia pun menyambut baik tawaran Pj. Bupati terkait pemenuhan air minum di Aik Prapa.
Sarana air bersih yang diresmikan pada kesempatan itu, dijelaskan Rully, dapat menghasilkan 4500 liter per-hari guna memenuhi kebutuhan 200 KK . Ia berharap masyarakat dapat memelihara sarana tersebut sehingga mendatangkan manfaat dalam waktu yang panjang, seraya berharap sarana tersebut menjadikan Aik Prapa semakin maju dan berkembang dengan berbagai potensinya.
Keberadaan sarana air bersih ini merupakan TJSL sebelas BUMN diantaranya PT Pegadaian, PT Pelni, ASDP Indonesia, PT POS Indonesia, PT Garuda Indonesia, PT Jasindo, PT Indrakarya, dan lainnya.
Masyarakat yang berkumpul di Halaman Ponpes pada Jumat (5/7) tampak antusias menyambut kehadiran sarana air bersih tersebut.