• February 7, 2025
  • Last Update February 6, 2025 5:12 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Kabut dan Petir Menghalangi Pencarian Pendaki Jakarta yang Hilang di Rinjani

Kabut dan Petir Menghalangi Pencarian Pendaki Jakarta yang Hilang di Rinjani

Lotim sergapye–Petir dan kabut menghalangi, gabungan Tim SAR Mataram bersama Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), kepolisian, dan sejumlah pihak lainnya belum menemukan seorang pendaki asal Jakarta yang hilang di Gunung Rinjani

Usaha pencarian masih dilakukan terhadap Kaifat Rafi Mubarok,  Pencarian terkendala oleh cuaca buruk, termasuk hujan deras dan angin kencang.

Kepala Balai TNGR, Yarman, mengungkapkan Tim saat ini berada di lokasi kejadian di Pelawangan, lokasi Kaifat terjatuh.

Pencarian menggunakan drone telah dilakukan, namun hingga saat ini belum terdapat tanda-tanda keberadaan korban.

Pencarian drone dilanjutkan menggunakan drone, namun apabila tidak mendapatkan hasil maka tim akan turun secara vertikal untuk mencari keberadaan korban. Tentunya tetap mempertimbangkan kondisi cuaca.

“Kami akan kembali melakukan pencarian dengan drone hari ini. Jika tidak ditemukan, kami akan turun untuk mencari korban secara manual,” ujarnya, Rabu (2/10/2024).

Kepala Balai TNGR, Yarman menambahkan bahwa lokasi Pelawangan tergolong ekstrem dan memerlukan fokus serta persiapan matang bagi setiap pendaki.

Dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi beberapa insiden serupa, sehingga pihak TNGR berupaya meningkatkan evaluasi dan memberikan himbauan kepada pendaki untuk mempersiapkan diri dengan baik, termasuk meningkatkan papan peringatan di area pendakian.

Ia tetap menghimbau Pendaki diharapkan mempersiapkan fisik dan pengenalan medan sehingga mampu menghadapi tantangan pendakian.

“Pendaki diharapkan mempersiapkan fisik dan mengenali medan agar mampu menghadapi tantangan selama pendakian,” tambahnya.

Sementara itu, pendaki yang terjatuh sebanyak dua orang, korban selamat atas nama Muhammad Afifah Reza saat tergelincir korban berpegangan pada kayu yang berhasil dievakuasi tim dan dibawa di celter emergensi Pelawangan Sembalun.

“Saat ini korban telah dibawa turun dan mendapatkan perawatan intensif dari tim kesehatan,” terang Yarman.

Sedangkan korban lainnya Kaifat Rafi Mubarok saat tergelincir berpegangan pada batu yang terlepas karena tidak mampu menopang badan korban.

Kedua korban bersama 11 orang temannya melakukan booking tiket di Taman Nasional Gunung Rinjani selama 4 hari dari tanggal 28 September 2024 sampai dengan 1 Oktober 2024.

Pada saat melakukan pendakian kedua korban tiba di punggungan arah Pelawangan menuju puncak mengalami insiden tergelincir jatuh ke jurang pada hari Minggu, 29 September 2024 sekira pukul 16.00 wita. Hingga berita ini diturunkan korban belum ditemukan.(smile)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *