Lotim sergapye–Jurnalis Lombok Timur berduka, wartawan senior Haji Habibullah Sahbi wafat di Rumah Sakit Umum Dokter Soejono Selong. Jiwanya tidak terselamatkan setelah mengalami sesak napas, Senin malam (29/1).
Wafatnya wartawan yang dikenal jenaka oleh sesama rekan wartawan dan masyarakat meninggalkan duka mendalam. “Kita kehilangan kawan, sahabat dan saudara yang cukup jenaka dalam bergaul,”ujar Arul.
Wartawan Poros Lombok ini menilai Tuan Habib panggilan Haji Habibullah, sangat dekat dengan semua kalangan tidak terkecuali sesama jurnalis. Setiap bertemu banyak motivasi yang diberikan meski disampaikan dengan gayanya kocak.
“Kami terkejut dengan kepergiannya yang begitu cepat karena hari sebelumnya sempat kumpul dengan almarhum.”pagi harinya kita mendapatkan kabar Tuan Habib Wafat,” ungkapnya seraya mengenang kepergian almarhum.
Sementara Ketua PWI Lombok Timur, H. Muludin mengaku sangat kehilangan. Pasalnya dua hari sebelum nya sempat berkomunikasi via telpon, dan biasa berbicara dengan candaannya.
“Almarhum sosok Yang hebat semasa hidupnya, saya memiliki kenangan indah saat kami bertugas sebagai wartawan peliput haji di Saudi Arabia dan bersama sama menunaikan Ibadah haji, tahun 2007 lalu,”ungkapnya.
Ketika itu kami berdua (saya dan almarhum) diberi kesempatan bertugas melakukan peliputan Haji di Makkah Al-Mukarramah dari pemerintah melalui Kementrian Agama RI Almarhum bertugas di Daerah kerja (Daker) Makkah yang ditempatkan di salah satu pintu masuk menuju Masjidil Haram (Ka’bah) dan bertugas mengawasi calon jamaah haji terutama jamaah yang kesasar dan terpencar dari rombongan.
“Banyak kenangan indah Yanng tidak bisa dilukiskan dengan almarhum semasa hidupnya, semoga perjalanan menuju ke tempat ke abadinya sang Maha Kuasa berjalan lancar dan Tuan Habib Husnul khatimah,”sebutnya.
Sebagai seorang jurnalis yang telah bergaul dengan banyak orang dan telah menghasilkan banyak menulis karya jurnalistik, tentunya hidup kita ada pelus minusnya. Begitu pula dengan almarhum.
” Sebagai ketua PWI Lombok Timur saya memohonkan maaf bila ada tutur kata atau perbuatan semasa hidup almarhum yang kurang berkenan di hati masyarakat,”pintanya (Bayu)