Lotim sergapye—Melonjkanya harga minyak goreng membuat ibu rumah tangga di Pulau Lombok dan Nusa Temggara Barat (NTB) mengeluh. Pasalnya kenaikan harganya cukup drastis sehingga menguras kebutuhan dapur lainnya.
“Sejak sebulan terakhir harga minyak goreng naik, dan paling dirasakan lonjakannya dua pekan teralhir ini,” ujar Ibu Damayanti Warga Kelurahan Selong Lombok Timur.
Dia mencontohkan harga minya curah yang biasanya Rp.16.000 perliter melompat menjadi Rp 22.000 perliter. Begitupula harga kemasan pabrikan seperti minyak Bimoli yang biasanya dibeli seharga Rp.33.000 perdua liter hargany alkini tembus Rp
39.500, minyak merk Kunci Emas yang biasa seharga Rp. 32.000 naik menjadi Rp.38.500, belum termasuk jenis lainnya.
Kenaikan harga yang drastis mbuat ibu ibu jadi bingung.
“Apakah ini sebabnya pengaruh penyebaran covid yang mulai turun sehingga pengusaha mulai banting harga mencekik masyarakat untuk mencari keuntungan,” keluh,” mereka.
Senada dengan Ibu Damayanti, Ibu Rukyah warga Rakam yang ditemui di Pasar Pancor mengeluhkan hal serupa. “Kami dari ibu ibu rumah tangga dibuat pusing dengan kenaikan harga terutama minyak goreng,’ sebutnya.
Dia berharap pemerintah bisa mengendalikan harga ditengah kesulitanmasyarakat akibat belum pulihnya ekonomi masyarakat. Kasian kami rakyat kecil, naiknya harga minyak sangat drastis dan membebani masyarakat.
Dia berharapa, agar minyak goreng ini bisa segera turun harganya karena memberatkan.masyarakat.”Bapak bapak yang di pemerintah dan DPRD coba seseklai turun dan pantau ke lapangan dan lakukan tindakan untuk nasyarakat sehingga harga minyak goreng bisa diturunkan harapnya.(bayu)