Lotim Sergapye – Angka gizi buruk yang mempengaruhi pertumbuhan balita dan anak (stunting) mulai menunjukkan pengurangan, tentu ini jadi kabar baik untuk masyarakat.
Seperti disampaikan.DR. M. Karjono S.kM. M. Kes., satgas percepatan penurunan stunting Provinsi NTB.kondisi Stunting di Seluruh Kab. Kota sudah terjadi penurunan berdasarkan 2 data yaitu SBI dan E-PPGBM termasuk di Kab. Lombok Timur, saat ini sudah mencapai 16% yang target Nasionalnya 14%. (11/07/2023)
Menurut data E-PPGBM, Lombok Timur itu membutuhkan target penurunan sekitar 2,7% dari target Nasional tahun 2024 itu 14%
Kab Lombok Timur sendiri sudah membagi semua OPD mempunyai tanggung jawab untuk masing-masing kecamatan untuk membina kecamatan sampai ke tingkat Level Desa , untuk bersama-sama melakukan pencegahan maupun penanganan stunting.
Upaya yang di lakukan dari segi program telah berjalan dari tahun 2021 , 2022 sampai pada 2024 nantinya ujarnya Karjono (Satgas Percepatan Penurunan Stunting Provinsi NTB.)
Di BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) di seluruh Kab. kota , mempunyai Program Tematik percepatan penurunan stunting melalui rapat koordinasi tingkat Kabupten yang di laksanakan untuk ajang evaluasi terhadap capaian percepatan penurunan stunting di level kecamatan maupun desa.
Ada juga Minilokal karya di laksanakan di setiap kecamatan sebagai ajang evaluasi terhadapap pelaksanaan pendampingan keluarga yang menjadi penggeraknya adalah ketua TPPS tingkat kecamatan yaitu camat itu sndiri.
Di Level bawah ada Dashat ( Dapur Sehat Atasi Stunting ) yang di laksanakan ajang edukasi untuk Masyarakat selaligus memberikan pemahaman kepada keluarga-keluarga beresiko untuk mengolah makanan sesuai kebutuhan dari keluarga beresiko.
Program pendampingan keluarga yang ada di semua desa , di Lombok Timur mempunya Tim Pemdamping sekitar 3000 di seluruh kecamatan dan desa.
Di Lombok Timur mempunya bakti stunting yang di lakukan , masing-masing OPD membina kecamatan Desa , yang di lakukan untuk memberikan bantuan protein tinggi , salah satunya memberikan telur, itu di lakukan upaya untuk membantu anak-anak yang ada di desa karna membutuhkan protein yang tinggi