Lotim Sergapye –Pandemi Corona membuat sejumlah negara penerima pekerja migran menutup negaranya sementara waktu, termasuk pekerja migran dari Indonesia.
Negara seperti Malaysia, Brunai Darussalam, Singapura, dan sejumlah negara di Timur Tengah untuk belum menerima para Pekerja Migran Indonesia (PMI) . Hal berdampak bagi perekonomian keluarga TKI. Kondisi ini sering dimanfaatkan oknum nakal yang mengatasnamakan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), mereka berusaha membujuk masyarakat untuk diberangkatkan secara ilegal
“Oknum tersebut tanpa memikirkan perlindungan pekerja migran, mereka hanya mengejar keuntungan sepihak,”ungkap Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja ( PPTK) Dinakestrans Lombok Timur, Moh. Hirsan, kepada Sergapye di ruang kerjanya, Jumat 11 September 2020.
Menurut Hirsan, sebagian warg yang merasa optimis bisa berangkat menjadi TKI , ada yang telah meminjam dana dengan perjanjian pengembalian berlipat-lipat. sampai menjual sejumlah aset, hanya untuk biaya keberangkatan karena dimingi oknum calo. “Kasus seperti itu sering dijumpai dan membuat miris.
“Permasalahan itu sering kali muncul pada pemberangkatan secara ilegal. Kalau PPJTKI esmi mereka berpikir seribu kali untuk melakukan pelanggaran, karena resikonya cukup berat,” tandasnya.
Hirsan menambahkan, saat situasi pandemi covid-19 ini, pihalnya sedang memberikan pelatihan keahlian kepada tenaga kerja usia produktif. ” Kita tidak ingin tenaga kerja kita selalu di cap, tenaga kerja fisik tanpa keahlian ataupun keterampilan. Dengan keahlian yang dimiliki setipa pekerja migran itu mempunyai pengaruh besar terhadap penghasilannya.
“Banyak negara yang membutuhkan tenaga kerja kita, tentunya ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi, sesuai dengan standarisasi negara penerima seperti keahlian khusus dan pekerja terdidik ” jelasnya.
Kendati keterbatasan anggaran yang kami dimiliki, itu tidak menyurutkan langkah kami memberikan pelatihan kepada para calon pahlawan devisa negara ini, ” imbuh Hirsan. ( Habib)