• September 20, 2024
  • Last Update September 19, 2024 12:39 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Gempa Bumi Sumba 5,5 Magnitud Bergetar Hingga Pulau Sumbawa

Gempa Bumi Sumba 5,5 Magnitud  Bergetar  Hingga Pulau Sumbawa

KUPANG –Tetangga kita di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT),  Sabtu  8 Agustus 2020 diguncang gempa 5,5 SC.  Susulan gempa mengecil hingga 217 kali susulan  dalam sehari.

Musibah gempa tersebut membuat warga pulau Sumba NTT hawatir, begitu pula rakyat NTB. Pasalnya gempa tersebut dirasakan masyarakat kabupaten  Sumbawa, Bima,  dan Dompu., juga membuat sebagian warga pulau Lombok cukup resah.

Laporan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sudah terjadi 217 kali gempa susulan.

“Hingga pukul 18.16 WIB, sudah terjadi 117 kejadian gempa susulan,” tulis Stasiun Geofisika Sumba Timur, pada Sabtu (8/8/2020).

Menurut BMKG, gempa susulan bermula dengan guncangan bermagnitudo 5,0, selanjutnya kedua dan ketiga pada 5,5 magnitudo.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam rilisnya dari Jakarta menyebut rentetan gempa yang terjadi di Pulau Sandelwud NTT itu adalah gempa tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempab ini terjadi dengan selisih waktu 5 menit dan 28 menit dari gempa bumi pertama. Ketiga episenter tersebut berlokasi di laut pada arah Barat Daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, NTT pada kedalaman 10 km.

Ia menjelaskan, dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi kerak benua di dasar laut. Hasil analisis mekanisme sumber ketiga gempa bumi tersebut, menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).

Guncangan gempa, menurut BMKG, dirasakan di daerah Tambolaka IV MMI, Waingapu dan Waikabubak III-IV MMI serta Labuan Bajo, Bima dan Dompu III MMI. “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” tulis BMKG.

Seorang warga Sumba Barat Daya (SBD), Roli Dunga mengaku di sekitar tempat tinggalnya belum terlihat dampak kerusakan akibat guncangan gempa tetsebut. Namun, kegelisahan dan kepanikan warga tetap saja ada.

“Warga masih panik. Semuanya geliaah, apalagi saat ini mulai malam,” katanya. Sejumlah warga (laki-laki dewasa) kata dia, memilih untuk tidak tidur. “Ya, kami harus berjaga-jaga malam ini,” kata Roli Dunga.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *