• November 21, 2024
  • Last Update November 21, 2024 9:53 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Fase Kebangkitan Kedua, Peluang Baru Menuju Indonesia Emas

Fase Kebangkitan Kedua, Peluang Baru Menuju Indonesia Emas

Lotim Sergapye -Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke – 116 digelar Senin (20/5) di Halaman Kantor Bupati. Upacara tersebut diikuti oleh Forkopimda, ASN, Satpol PP, jajaran TNI/Polri, Organisasi Wanita dan pelajar lingkup kabupaten Lombok Timur.

Penjabat Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik yang saat itu bertindak sebagai inspektur upacara membacakan amanat Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Budi Arie Setiadi mengulik sejarah lahirnya pergerakkan kebangkitan nasional. Mulai dari  organisasi Boedi Oetomo yang telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia, hingga Kartini perempuan asal Jepara yang mengawali lahirnya gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan dan kemajuan, melalui tulisan-tulisannya yang tersiar ke penjuru dunia.

Menteri menyebut Embrio Indonesia lahir dari kemajuan modern dan pencerahan dari kaum muda berpendidikan yang tidak kehilangan identitas ke-Indonesiaannya. “Di tangan kaum muda terdidik inilah cita-cita kemerdekaan dan kebebasan dirumuskan dan diperjuangkan,” katanya.

Dilanjutkannya, apa yang telah digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa kemudian dirumuskan Bung Karno telah membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri. Selain itu, Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung “jembatan emas” akan selalu ada kemungkinan yang dapat membawa Indonesia menuju kebaikan ataupun sebaliknya.

Tak hanya itu, Bung Karno mengingatkan pentingnya “momen” untuk mengambil keputusan yang tepat dan cermat untuk membawa pada jalan yang mengarah kepada kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Menkominfo menyebut saat ini Indonesia berada pada fase kebangkitan kedua, yakni, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa.

Disatu sisi Indonesia akan menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru, terlebih lagi inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner.

Banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi. Ia menyebut adagium di zaman ini jelas, “dia yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban,” katanya. “Penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong Indonesia Emas,” tambahnya.

Dilain sisi, bonus demografi menunjukkan bagaimana 60 persen penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi. Sebagaimana dinyatakan Presiden Joko Widodo, peluang Indonesia  menjadi negara maju ada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan dengan memaksimalkan bonus demografi.

Presiden juga menekankan dalam sejarah peradaban negara-negara dan bangsa-bangsa, kesempatan itu hanya datang satu kali, “oleh karenanya kita sama sekali tidak boleh keliru memilih langkah,” katanya.

Ia menegaskan agar bonus demografi dikelola dengan kebijaksanaan. Salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital. Tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79,5% dari total populasi. Hal Ini diperkuat dengan potensi ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan meroket hingga 1 triliun USD pada Tahun 2030.

Lebih lanjut, dalam aspek bisnis, sosial, dan ekonomi, transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis. Sementara itu, dalam aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital mampu meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Potensi-potensi tersebut dinilai mendukung percepatan transformasi digital, sekaligus membuka peluang bagi Indonesia untuk keluar dari middle-income trap. Perekonomian Indonesia harus tumbuh di kisaran 6 hingga 7% untuk mencapai target negara berpendapatan tinggi atau negara maju pada tahun 2045.

Ia menyebut kebangkitan kedua merupakan momen penting di mana seluruh potensi sumber daya alam, bonus demografi, potensi transformasi digital, menjadi modal dasar menuju ‘Indonesia Emas 2045’.

Pada kesempatan tersebut dilakukan penyerahan penghargaan kepada Nurfitriani sebagai Wanita Kartini Indonesia Perempuan berjasa dan berprestasi dalam bidang sosial dan budaya kriteria aktivis penggiat sosial perlindungan anak dan perempuan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kemendagri, Dirjen Otonomi Daerah dan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *