Mataram sergapye– Nyaris sempurna nilai dari tim penguji (8 Profesor dan seorang doktor) yang diberikan kepada HM. Sukiman Azmy. Para penguji memberikan predikat cumlaude pada Ujian Terbuka Promosi Doktor Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Rabu (17/4).S
Sukiman mendapatkan pujian dengan disertasinya berjudul “Epistimologi Pendidikan Pluralis Perspektif TGH Abdul Manan: Konsep, Impelementasi dan Implikasi Bagi Pendidikan Islam di Lombok Timur.
Pimpinan Sidang Ujian Terbuka Promosi Doktoral UIN Mataram, Prof. Dr. TGH Masnun Tahir, M.Ag membacakan hasil keputusan penguji terhadap provendus. atas nama Sukiman Azmy.
“kami telah mempelajari disertasinya dan kami memperhatikan pembelaan saudara atas pertanyaan dan sanggahan dewan penguji, maka dengan ini dewan penguji memutuskan untuk mengangkat saudara Mohammad Sukiman Azmy menjadi doktor dalam bidang pendidikan agama Islam dengan nilai rata-rata 94,8 atau predikat cumlaude yang ke-67 dari Pascasarjana UIN Mataram,” ucap Prof. Dr. TGH Masnun Tahir, M.Ag disambut tepuk tangan ratusan audiens.
Dalam kesempatan itu, Prof Dr. TGH Masnun Tahir, M.Ag menyebut satu per satu dewan penguji di antaranya, Prof. Dr. H. Adi Fadli, M.Ag, Prof. Dr. KH Abdul Gofur, Prof. Dr. Suprapto M.Ag, Prof. Dr. Hj. Warni Djuwita, M.Pd., Prof. Dr. H. S. Ali Jadid Al Idrus, M.Pd, Prof. Dr. TGH Fahrurrozi Dahlan, QH, MA, Prof. Dr. Moh. Iwan Fitriani, M.Pd. dan Dr. Muhammad Thohri, M.Pd.
‘’Selamat kepada Dr. Drs. H. Mohammad Sukiman Azmy MM. Semoga di Lombok Timur semakin banyak yang mengikuti capaiannya,’’ ucapnya.
Sementara Prof. Dr. H. Adi Fadli, M.Ag menyampaikan bahwa Dr. Mohammad Sukiman Azmy mengangkat seorang tokoh lokal yang memiliki ide global.
‘’Kita sangat mengapresiasi, kita berharap nanti dalam penelitian-penelitan lanjutan beliau itu ada beberapa karya yang harus dilanjutkan serta beberapa tokoh lokal kita yang diteliti lebih lanjut,’’ ucapnya.
Menurutnya, yang harus diteliti lebih lanjut adalah tokah lokal seperti Tuan Guru Lopan, Tuan Guru Mutawalli yang dikenal oleh masyarakat.
Di tempat sama Dr. Drs. H. Mohammad Sukiman Azmy, MM. menyampaikan bahwa sejatinya raihan ini dihajatkan untuk bagaimana generasi muda harus lebih semangat dengan generasinya.
‘’Kita ingin menujukkan bahwa generasi muda itu harus lebih semangat jika dibandingkan dengan generasi saya yang kesibukannya padat. Walapun demikian tidak menghalangi untuk meraih prestasi,’’ terangnya.
Ditanya apa yang melatar belakangi kenapa Tuan Guru Manan diangkat dalam disertasinya? Ia menjelaskan banyak tuan guru yang berkiprah di Lombok Timur mulai dari Jerowaru ada Tuan Guru Mutawalli, Tuan Guru Muhamad Sibawaihi.
Lalu di Masbagik ada Tuan Guru Mahsun kemudian di Lendang Nangka ada Tuan Guru Thohir Yasin. Kemudian ada Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Arsyad
Di Kelayu ada Tuan Guru Umar, Tuan Guru Badaruddin dan Maulānā Syāikh Tuan Guru Kyai Hajji Muhammad Zainuddīn Abdul Madjid dan lain-lain.
“Sesungguhnya banyak yang lain dan saya mengambil Tuan Guru Abdul Manan karena ada spesifiknya ada Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) akan tetapi generasinya menjadi terpecah menjadi 3 pahamnya. Ada sunnah progresif, ada sunnah moderat dan aswaja. Keunikannya inilah yang kita kaji,’’ terangnya.
Walapun demikian, pihaknya berharap ke depan banyak tuan guru yang bisa diangkat, seperti Tuan Guru Haris yang disampaikan oleh Prof. Dr. Hj. Warni Djuwita, M.Pd.
“Saya yakin antara Tuan Guru Haris dan Tuan Guru Manan mempunyai hubungan sebab hidup sezaman pada waktu itu,’’ pungkasnya. (Smile/RL)