Lotim sergapye- Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Timur menggelar monitoring dan evaluasi (monev) terkait pengendalian stunting di Kecamatan Sembalun, yang dilakukan oleh PKK Cantingmas Lotim berlangsung di gedung serba guna Kecamatan Sembalun. Rabu (22/2).
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua TP-PKK Kabupaten Lombok Timur Hj. Hartatik Sukiman Azmy dan jajaran, Camat Sembalun, pimpinan Forkopimcam Sembalun, para Kepala Desa dan ibu TP-PKK Desa se-Kecamatan Sembalun.
Pada kesempatan itu Camat Sembalun, Serkapudin S.Sos memaparkan program atau kegiatan dalam hal penanggulangan stunting di tingkat Kecamatan maupun di tingkat desa.
Untuk data stunting di Kecamatan Sembalun bahwa, kondisi di tahun 2020 sebuah 476 sasaran atau 20,80%, di tahun 2021 meningkat sedikit jumlah sasaran sebanyak 531 atau 20,30% dan di tahun 2022 menurun menjadi 494 sasaran.
“Pada saat ini berada diposisi 18,61%. Itu kondisi sementara yang ada di Kecamatan Sembalun saat ini,” jelas Serkapudin.
Untuk itu, Pihaknya bersama lintas sektoral yang ada di wilayah Kecamatan setempat telah melakukan kegiatan-kegiatan intervensi program untuk penanganan stunting di wilayah tersebut.
TP-PKK Kecamatan maupun desa lanjutnya, dengan segala program yakni ad paredinya, ada PUD, pembinaan dasa wisma, ada hatinya PKK Posga dan HBSLB-nya.
Untuk diketahui, satu yang agak beda di Sembalu untuk penanganan stunting itu bahwa. “kita ada pendampingan Balitas Stunting bekerja sama dengan NGO yakni, Wahana Fisi Indonesia dan Konsepsi. Dan itu kita dibantu selama 10 tahun,” papar Serkapudin.
“Mudah-mudahan ini memberikan kontribusi yang sangat positif dalam penanganan stunting di Sembalun,” Harapnya.
Dalam rangka penurunan angka stunting atau zoro stunting di wilayah Lombok Timur. Pihaknya akan berkolaborasi dengan semua unsur di lintas sektoral dan berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di Kecamatan Sembalun hingga mencapai 14% pada tahun 2023, sesuai target Pemda Kabupaten Lombok Timur.
“Kita akan perjuangkan, angkanya mudah-mudahan bisa dibawah 14% capaian kita. Tentunya dengan dukungan kita bersama,” ujar Serkapudin.
Pada kesempatan yang sama, ketua TP-PKK Kabupaten Lombok Timur Hj. Hartatik Sukiman Azmy menyampaikan dalam sambutannya, giat ini dalam rangka monitoring dan evaluasi dari TP-PKK Lotim terkait progres penanganan stunting di Kecamatan Sembalun maupun di masing-masing desa setempat.
“Ini perjalanan kami yang ke 21dari semua Kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Timur, atau kegitan kami yang terahir untuk monev terkait penanganan masalah stunting,” ujar Hartatik.
Selain itu, lanjut Hartatik giat ini tentu saja mempunyai beberapa maksud dan tujuan yakni silaturahmi, memberikan apreasasi kepada semua yang terlibat dalam penanganan stunting di Kecamatan Sembalun.
“Selain itu, kami memberikan motivasi kepada pak Kades dan ketua TP-PKK di masing-masing desa. Supaya setelah acara ini tetap melanjutkan tugasnya mengendalikan stunting dengan semangat barubaru,” katanya.
Sebagai salah satu upaya dalam pengendalian stunting itu mulai dari tingkat Desa, ia mengatakan lebih lanjut. Pentingnya peran Pemerintah Desa maupun TP-PKK Desa untuk melibatkan masyarakat dalam upaya pengendalian stunting, utamanya dengan keterlibatan tokoh agama, tokoh masyarakat dan stakeholder lainnya.
Dimana para kades se-Kabupaten Lombok Timur, telah menandatangani kesepakatan bersama untuk menanggulangi stunting dihadapan pak Bupati, HM Sukiman Azmy empat tahun yang lalu yakni pada tanggal 19 Januari 2019.
“Sejak itu pak Kades banyak sekali berkecimpung untuk menanggulangi stunting di masing-masing wilayahnya. Tentunya dengan kerja keras, saya yakin bapak-bapak Kades ikhlas melakukan itu semua demi masyarakat kita bebas dari stunting,” ucap Hartatik.
“Alhamdulillah, tidak tersa empat tahun kita lalui suka duka dalam melaksanakan kewajiban kita mengakarkan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang terbaik. Terutama untuk kesehatan ibu dan anak terutama lagi dalam bidang stunting,” imbuhnya.(ros)
Dalam kesempatan tersebut, seluruh Kepala Desa atau yang didampingi oleh Ketua TP-PKK Desa untuk mempersentasikan terkait angka stunting di masing-masing desanya, tentu dibarengi dengan inovasi yang telah dilakukan dalam rangka pengendalian dan penurunan angka stunting selama lima tahun terakhir.