• September 16, 2024
  • Last Update September 16, 2024 10:17 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Warga Kutuk Represif Oknum Satpol PP Pemprov Terhadap Pendemo dan Wartawan

Warga Kutuk Represif Oknum Satpol PP Pemprov Terhadap Pendemo dan Wartawan

M‍ataram Sergapye–tindakan kurang terpuji dipertontonkan sejumlah oknum Satpol PP Pemprov NTB yang mengamankan demo Aliansi Mahasiswa Peduli Palestina NTB di kantor gubernur NTB Senin siang (24/08).Bukan saja menyeret aktivis yang berusaha menerobos masuk ke halaman kantor gubernur, wartawan yang setiap hari mewancarai gubernur dan wagub NTB juga jadi sasaran oknum satpol PP.

”Benar benar berutal, tindakan yang kurang terpuji oleh mereka yang tahu aturan dan hukum,”grrutu warga setelah melihat viedo yang viral di media sosial.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah diminta bertanggung jawab terhadap ulah anak buahnya yang berlebihan mengamankan aksi demo. Lebih miris lagi wartawan yang ngepos di Pemprop juga jadi sasaran.
“Sangat biadab, ini peristiwa memalukan yang dipertonton dan dilihat banyak orang, gubernur harus bertanggung jawab terhadap kelakuan anak buahnya ujar,” Sahman sambil sesekali geram melihat video yang viral di yotube dan medsos tersebut.

Seperti diketahui, unjuk rasa Senin siang siang ricuh. Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi NTB menghalang halangi tugas wartawan ketika hendak mengambil gambar. Wartawan yang melakukan peliputan sempat dibentak, didorong dan berusaha menghalnagi tugas wartawan yang mengambil gambar.

“Saya bilang saya dari wartawan Pemrov dan saya jelaskan tetap aja dia dorong, dia bentak bentak saya sambil berkata ngapain foto foto saya katanya,” ujar Arif wartawan yang ngepos di Pemprov NTB.

Oknum Satpol PP membentak kenapa ambil muka saya, HP saya di tepis pake tangannya dan saya di dorong, dia bilang kenapa ambil muka saya, padahanl saya fokus ngambil gambir ke mahasiswa yang di seret, bahu saya juga sempat ditarik,” ujar Arif.
Dilokasi kejadian ada staf Humas Pemrov NTB, Edi dan sejumlah wartawan media lainnya.Meskinya jika ingin mengamankan demonstrasi harusnya Pol PP fokus kepada massa aksi tanpa intervensi apalagi terkesan menghalang halangi kinerja jurnalistik. “Beruntung Handphone nya tidak rusak namun tubuh saya agak sakit karena didorong oleh oknum anggota pol PP,”keluhnya seraya mengatakan Aaya pakai Id Card saya tunjukin namun anggota Pol PP minta hapus fotonya dengan cara kurang beradab.
Kasat Pol PP NTB, Tri Budi Prayitno sempat dikonfirmasi usai demo, mengaku belum mendapatkan informasi tersebut. Diapun membela anak buahnya dengan mengatakan mungkin anggotanya mengira dia salah satu dari massa aksi tersebut.
“Coba tanya temannya itu apakah dia pakai Id Card atau tidak,” kata Yiyit sapaan akrabnya.(bed/Ros)

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *