Lotim sergapye— video “bokep” siswa SMPN1 Sembalun Lombok Timur viral di kalangan masyarakat setempat dan diposting berantai melalui medsos dan group WA.
Namun, itu dibantah pihak sekolah SMPN 1 Sembalun, pasalnya video tersebut tidak sesuai kenyataan yang digunjingkan.
Kepala sekolah (Kasek) SMPN1 Sembalun, Zainudun menyesalkan beredarnya video yang merusk siswa dan nama baik sekolahnya. “Sangat kita sesalkan, faktanya tidak seperti video yang viral di medsos,” bantahnya.
Zainudin tidak mungkiri di video itu siswa siswinya tapi mereka tidak berbuat mesum seperti anggapan orang. “Kami langsung memanggil semuanya termasuk orang tua, dan didampingi oleh kadus untuk mengkelarifikasi,” ujarnya.
Adapun kronologis video tersebut, kata Zainudin sekitar pukul 12.00 Wita, salah seorang siswi mengajak siswi lainnya mencari buah are utuk dirujak (sambel buah are-red) dan mereka pergi menggunakan sepeda motor. Setelah mengambil buah are disekitaran lokasi, datang lagi dua siswa bersama satu temannya laki menggunakan sepeda motor. Diantara ketiga siswa itu, salah seorang ingin mengungkapakan perasaan suka sama teman pelajar lainnya.
Namun siswa sebut aja Adam, malu mengungkapkan persaannya didepan teman-temannya kepada hawa (nama samaran). Oleh teman temannya, Adam dan Hawa disuruh agak menjauh dari mereka agar dua sejoli yang baru akil balik itu bisa mengungkap perasaannya.
Adam kemudian mengambil bunga kempaitan (bunga lokal) yang diberikan oleh temannya untuk dijadikan sebagai tanda sukanya kepada Hawa, dan moment layak sinetron itu direkam oleh temannya.
” Hanya sekedar ngasih bunga, malah pegangan tangan pun tidak mereka lakukan itu yang di viralkan”, tutur Zainudin.
Hanya saja dalam gambar di vedio itu terekam Adam memperbaiki celananya setelah mereka bubar hendak pulang. Kemungkinan gambar itulah menyebabkan masyarakat curiga anak didiknya yidak berbuat senonoh.
“Saya tegaskan, mereka tidak berbuat melanggar norma-norma Agama. Karena di lokasi bukan hanya mereke berdua”, katanya.
Terhadap pihak yang memviralkan video tersebut, Zainudin menyerahkan kepada pihak keluaraga siswa, siswi karena kejadian itu diluar jam sekolah.
“Keberlanjutan masalah ini, kami serahkan sepenuhnya ke orang tua wali murid. Meski demikan kita punya tanggung jawab yang sama, untuk mengontrol anak-anak kita,” pungkasnya
Zainudin mengajak dewan guru, komite sekolah dan masyarakat, agar tidak membiarkan berita liar itu beredar di medsos. Sehingga merusak citra sekolah, apalagi sudah terlanjur viral di dunia maya ber ldampak luar biasa khususnya bagi sekolah setempat.
“Mari kita sikapi persoalan ini dengan memberikan informasi yang benar, baik kepada media maupun melalui medsos,” imbuh Zainudin.
Orang tua korban yang tidak mau disebut namanya mengaku sangat kecewa. Pasalnya video yang jadi pembicaraan masyraakat itu mencoreng harga diri dan keluarga besarnya.
“Kejadiannya tidak seperti itu, saya sangat terpukul dengan video yang berdar di masyarakat, padahal anak-anak tidak melakukan apa yang diduga,” ujar orang tua salah seorangvsuswa yang tidak mau disebut namanya.(ros)