Lotim sergaye-Pelatihan jurnalistik yang terintegrasi perlu dilakukan terhadap pelajar guna menghindari kuatnya berita hoax yang beredar di masyarakat. Dengan pelatihan jurnalistik setidaknya para pelajar dan santri lebih paham apa. Itu dunia jurnalistik.
Para jurnalis di Lombok Timur seperti dilakukan dua pengurus FWMO, Ahmad Yani dan Bang Jhon menggelar pelatihan jurnalistik pada Pondok Pesantren (Ponpes) Baiturrahim Kabar, Kecamatan Sakra, Kamis (20/10).
Kegiatan tersebut diikuti puluhan santri Ponpes Baiturrahim, dari tingkat MTs dan MA. Materi jurnalistik yang disampaikan dia nara sumber (Ahmad Yani dan Bang Jhon) mampu menarik minat santri yang masih belum banyak mengetahui dunia jurnalistik.
Pada kesempatan itu santri menerima teori jurnalistik serta melakukan praktik tahapan pencarian berita, salah satunya yakni pengambilan data dengan teknik wawancara.
Kepala Madrasah MA Baiturrahim Kabar, Haryudi mengatakan, pelatihan dilakukan agar santri lebih mengenal dunia jurnalistik. Juga untuk menyiapkan mental dan skill santri menghadapi masa depan. Sesuai tema yang diusung, yakni “Pelatihan Jurnalistik yang Profesional dalam Mengembangkan Skill Santri”.
“Kegiatan ini untuk menyiapkan skill santri. Karena banyak lulusan sarjana tapi tidak punya skill,” kata Haryudi.
Selain itu, para santri diharapkan bisa memahami teknik penulisan berita dengan baik. Sehingga santri bisa mempublikasikan kegiatan positif sekolah.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para santri bisa menjadi penulis berita pada majalah dinding sekolah,” kata dia.
Haryudi menambahkan, pelatihan jurnalistik ini pertama kali dilakukan. Selain pelatihan jurnalistik, Ponpes Baiturrahim juga memupuk skill siswa melalui bidang musik, menjahit, otomotif, dan videografi.(Bayu)