Lotim sergapye—Musim operasi Zebra Rinjani 2022 sudah dimulai dan dilaksanakan selama dua pekan serentak di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat. Dan apel Gelar pasukan sudah dilakukan oleh seluruh Polres Kabupaten dan kota di NTB.
Pihak kepolisian yang akan menggelar razia terutama dari satuan lalu lintas dan unit aparat lainnya, dalam melaksanakan tugas harus mengedepankan tindakan edukatif dan persuasif di lapangan.
Dari pengalaman gelar razia motor/mobil dan kelengkapan surat kendaraan, kadang ada oknum petugas yang tidak sabaran melihat pengguna lalu lintas, yang karena ketakutannya kena razia atau ditilang kadang berbalik arah.
Tindakan sebagian pengguna jalan yang nakal karena ketakutan kena tilang, kadang membuat oknum petugas tak bisa meredam emosi. Petugas kadang mengejar pengguna jalan nakal tersebut, sehingga terjadi kejadian kejar kejaran yang cukup membahayakan masyarakat atau aparat yang melaksanakan tugas.
“Kami berharap bapak polisi tidak melakukan pengejaran atau pemukulan terhadap mereka tertangkap, karena takut kena razia sebab itulah mereka berusaha kabur menghindari petugas, ” Ujar Saifuddin salah seorang tokoh pemuda pancor.
Biasanya petugas yang tidak bisa menahan emosi dengan mudahnya melakukan tindakan refresif terhadap pengguna jalan yang salah karena berusaha kabur ketika saat berada di depan petugas atau area lokasi operasi.
Sudah bukan zamannya lagi oknum aparat main hakim sendiri di jalanan terhadap pelaku pelanggaran yang dinilai berlebihan. “Selama pelaksanaan operasi Zebra Rinjani dan operasi apapun namanya mohon agar Kapolres dan Kapolda mengawasi dan memonitor anggota nya yang melkasanakan razia di jalan, ” Pintanya.
Sedang Syamsul bahri warga Masbagik meminta, selama gelar operasi di jalan Raya sebaliknya petugas tidak menenteng senjata laras panjang. Itu kesannya tidak elegan dan kurang bersahabat dengan masyarakat.
” Saat menangkap maling atau menumpas teroris tidak masalah petugas bawa senjata laras panjang namun kalau sekedar razia kendaraan di jalan raya sebaiknya senjata menakutkan macam itu tidak dibawa, ” Himbau nya. (Bayu)