Lotim sergapye– Personel band Ungu, Makki Omar Parikesit atau lebih dikenal Makki Ungu berhasil menaklukkan Gunung Rinjani. Banyak pengalaman sepritual diraih setelah menjejal gunung di Lombok NTB tersebut, termasuk gunung yang didakinya di Jawa. Ekspedisi yang dilakukan Makki bernama Parikesit 7 Saga.
Tujuh gunung yang sudah didaki diantaranya Ciremai, Sindoro, Sumbing, Lawu, Arjuno, Welirang, dan terakhir Rinjani.
“Kebetulan dasarnya saya anak gunung dan anak jalanan tukang cengkretan motor kan,” ujar Makki saat ditemui di Sembalun, Kamis (30/12).
Latar belakang ekpedisi yang dilalukan Makki sebenarnya mereliasikan niatnya yang sudah lama direncanakan, untuk kembali kehobi dasarnya yang suka di gunung dan suka di motor.
“Sendiri-sendiri sih sering, Naik gunung sendiri sering terus turing motor juga sering. Tapi dihati tuh pinginnnya saya gabungin jadi satu, gimana caranya turing naik motor sambil naik gunung. Rasanya lucu sekali tuh,” kata Makki.
Rangkaian kegiatan tersebut, selama sebulan dari tanggal 1 hingga 31 Desember 2021 dengan jarak tempuh 1000 Kilo meter. Makki dalam perjalanannya menggunakan motor gede, yakni Ducati MultiStrada 950 dan Scrambler Ducati Sixty2.
Perjalanan tersebut, juga menjadi hasratnya yang terpendam selama 25 tahun sudah berkecimpung di industri musik Tanah Air.
“Selama 25 tahun saya sebagai musisi, yang sering kali mengelilingi Indonesia bahkan beberapa negara di dunia. Saya belum sempat secara mendalam menjelajah daerah-daerah yang saya datangi,” tutur Makki.
Makki Ungu digandeng Studio Belantara, sebuah rumah produksi animasi dan karya audio-visual lain, bersama Archipelago, perusahaan pengelola kegiatan adventure traveling.
“Dan saya melakukan ekspedisi ini, karena saya ingin mulai lagi serius menekuni kegiatan-outdoor,” pungkasnya.
Ia pun sudah menyiapkan segsla sesuatunya tetmasuk fisik dan mental sejak empat bulan sebelum mengujudkan niatnya. Karena Makki sadar ekspedisinya ini bakal menguras tenaga dan pikiran.
“Sebelum melakukan ekpedisi ini, saya sering latihan naik gunung. Jika tidak menyiapkan segala sesuataunya bisa berabe ditengah perjalanan,” pungkas Makki.
Bukan hanya sekedar jalan-jalan, lanjut Makki. Ekspedisi ini juga disertakan pertunjukan musik akustic. Berkolaborasi dengan sejumlah pemusik lokal di Desa Argamukti, Desa Kledung, Dusun Butuh, dan Desa Sembalun Lombok NTB.
“Pasti bakal capek sih, tapi dibawa enjoy aja. Nyanyi nggak serius kaya ngeband gitu, kita sambil ngobro sama warga lokal. Seperti musik akustic Balenta Sembalun, ini potensi lokal yang harus di suport,” kata Makki.
Selain itu, ekspedisi ini juga mengangkat tema kepedulian terhadap pendidikan dan carita budaya warga lokal setempat. Melalui kegiatan CSR pojuk pustaka yang dibantu dari Bank Mandiri, Sido Muncul dan semua sponsor lainnya.
“Mereka nyumbang buku dan nyumbang lemari, kita naruh disetiap titik yang kita datangin. Jadi sampai hari ini, Alhamdulillah tujuh pojok pustaka yang tersebar dari Cermai sampai Sembalun,” jelas Makki.
“Konteksnya, dalam persahabatan dan kearifan lokal. Karena dengan cerita mereka yang luar biasa menarik buat di gali,” pungkas Makki.
Pada kesempatan itu juga, Makki menyampaikan rasa kagum dan takjubnya terhadap Sembalun yang hingga saat ini alamnya masih asri, begitu juga dengan kerahtamahan warga setempat.
“Luar bisa, saya tidak bisa berkata-kata. Pokoknya luar bisa indahnya Sembalun ini, apa lagi masyarakatnya sangat ramah-ramah,” ujarny.
Menurut Makki, Rinjani slah satu gunung sangat penting harus ia kunjungi dan usaha sampai puncak. Tapi disisi lain ini bukan gunung gampang dan yang terahir setelah enam gunung sebelumnya pernah di daki selama ekpedisi.
Terlepas selama ini, Makki tau dari youtube dan medsos. Rinjani begitu indahnya, begitu luarbiasanya dan begitu wahnya buat pecinta alam. Menurutnya ni gunung, gunung berat bukan sembarangan mungkin buat pemula juga susah.
“Jika di manej perjalanannya begitu rupa, tenaganya bisa disimpen samapai puncak. Karena nawetunya harus sampai puncak, Alhamdulillah saya samapi puncak, samapi di Danau Segara Anak dan Alhamdulillah saya sampai di Torean,”tutur Makki.
“Jadi lengkap lah pengalaman Rinjaninya, menurut gue sebagai pendaki. Dan apa kata orang tentang Rinjani itu ternyata nggak sepenuhnya benar, kata orang kan bagus. Ternyata bagus banget,” tutup Makki sambil ketawa.(ros)