Lotim sergapye–Sejak ditutup awal Januari 2021 hingga akhir bulan Maret 2021, pendakian Gunung Rinjani yang vakum selama tiga bulan diaktifkan kembali. Peresmian pendakian ke jalur ke Gunung Rinjani dibuka Gubernur NTB, Dr. Zulkiflimansyah, Kamis (1/4).
Hadir Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Mataram, Dedi Asryadi didampingi oelah Nandang Prihadi S.Hut, M.Sc, Direktur PJLHK, Dirjen KSDAE, Kementerin LHK serta Kadis LHK NTB dan undangan lainnya. Acara tersebut tetap mengdepankan SOP protokol kesehatan covid19
Pemukulan gong oleh Gubenur NTB menandai pendakian Gunung Rinjani resmi dibuka. ” Peristiwa yang bersejarah membuka kembali keinginan masyarakat untuk mendaki satu destinasi pendakian yang luar biasa berada di Lombok. Dan kedepannya Gunung Rinjani menjadi pendakian kelas dunia,”ujar gubernur dalam sambutannya.
Dikatakan, Rinjani akan jadikan pilot projek pendakian kelas dunia. Gunung Rinjani namyimya sebagai kiblatnya pendakian gunung yang ada di Indonesia.
Pada kesempatan itu gubernur menyinggung motor GP dan pesan yang diterima dari Persiden RI, Jokowi Widodo . ” MotoGP itu harus terlaksana di NTB tahun ini, dengan satu catatan yaitu harus ada penontonnya,”tandasnya.
MotoGP harus terlaksana dan ada penontonnya, jangan karena pandemi Covid-19 kegiatan internasional itu tidak ada penontonnya. Presiden mengimginkan MotoGP itu harus sukses,”terangnya.
Selaku tuan rumah Internasional iven, dipastikan ribuan penonton bahkan ratusan orang dari luar negeri datang ke NTB. Gubernur memastikan kedatangan mereka nantinya bukan hanya menyaksikan balap motor saja, pasti sebagian dari mereka ingin mencicipi cerita keindahan Rinjani.
“Lombok sebagai surga yang dihidangkan oleh yang maha kuasa, ini patut kita sukuri. Dengan ucapan Bismillahirohman Nirrohim, keenam jalur pendakian Gunung Rinjani resmi saya buka. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari segala musibah dan bencana, dan mudahan acara kita ini diberkahi oleh Allah, Aamiin”, ucapnya.
Sementara itu, Dedy Asriady, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Mataram menyebutkan Rinjani Begawe itu diambil dari bahasa sasak, berarti Rinjani berpesta. Dimasa pandemi kata pesta adalah hal yang sensitif.
Namun meski demikian, Ia berharap Rinjani Begawe dijadikan sebagai kalender iven tahunan yang menandakan bahwa. seluruh pelaku usha yang ada dilingkar Rinjani ini memaknainya sebagai bagian dari aktipitas yang mulai hidup.
“Momentum ini bisa kita jadikan sebagai iven tahunan, untuk meningkatakan perekonomian seluruh pelaku usaha yang ada dilingkar Rinjani”, katanya. (Ros)
