• July 2, 2025
  • Last Update July 2, 2025 7:49 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Pemdes Denggen Timur Bangun Belasan Kilometer Jalan Usaha Tani, Permudah Akses Petani

Pemdes Denggen Timur Bangun Belasan Kilometer Jalan Usaha Tani, Permudah Akses Petani

Lotim Sergapye – Pertanian menjadi jantung perekonomian masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur penunjang, seperti irigasi dan jalan usaha tani, menjadi sangat vital. Hal ini disadari betul oleh Pemerintah Desa Denggen Timur.

Kepala Desa Denggen Timur, Moh Jamaluddin, menjelaskan bahwa sejak awal menjabat pada 2018, pihaknya fokus membangun jalan usaha tani guna memperlancar akses produksi dan distribusi hasil pertanian.

“Tahun pertama kami membuka jalan usaha tani sepanjang 3 kilometer,” ungkapnya, Rabu (25/6/2025) di ruang kerjanya.

Jalan tersebut dibuka di beberapa titik, di antaranya 2 kilometer di Gunung Siup dan sisanya menghubungkan Dasan Gedang ke Dasan Kebon. Selanjutnya, jalan usaha tani kembali dibuka sepanjang 3,5 kilometer yang menghubungkan Rejeng Empas ke Dasan Gedang Lauq serta Montong Bubut di wilayah Sambiq Elen.

Pada tahun 2023, pembangunan berlanjut di Dasan Gedang Lauq dengan tambahan jalan sepanjang 2 kilometer. Kemudian pada 2025, jalan usaha tani kembali dibuka sejauh 3,5 kilometer di beberapa titik, seperti Dasan Awas, Gunung Timba, Gunung Timba Daya, dan Sambiq Elen.

“Tujuannya untuk mempercepat akses distribusi obat-obatan pertanian dan hasil panen, serta memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat,” jelas Jamal.

Ia menambahkan, pembangunan ini tak hanya soal teknis, tetapi juga memerlukan komunikasi intensif dengan para pemilik lahan dan kelompok subak karena prosesnya bersifat swadaya. Dukungan masyarakat menjadi kunci keberhasilan.

Jamal mengingatkan, sebelum 2018 kondisi petani cukup memprihatinkan. Petani yang sudah menanam di wilayah hulu kesulitan membawa hasil panen ke jalan utama. Jarak tempuh bisa mencapai 1,5 kilometer, dan harus diangkut secara manual.

“Kalau tidak diangkut sendiri, pembeli enggan datang. Kalaupun dibeli, harganya ditekan karena akses sulit,” tuturnya.

Kini, dengan jalan usaha tani yang telah dibuka, hasil panen seperti cabai, tomat, dan terong bisa langsung dijajakan di pinggir jalan, mengurangi biaya distribusi sekaligus meningkatkan nilai jual.

“Setiap sore, kita bisa lihat pinggir jalan sudah ramai dengan hasil pertanian warga,” pungkas Kades dua periode itu.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *