Lotim Sergapye--Nikah dini mendominasi pasangan muda Kabupaten Lombok Timur. Dampak dari kawin muda rentan terjadinya perceraian hingga menyebabkan populasi janda di daerah ini jumlahnya makin membengkak.
Kepala BKKBN Lombok Timur, Asrul Sani dikonfirmasi di kantornya, Rabu 2 September 2020 tidak membantah hal itu. Bahkan data melahirkan yang disodorkan untuk tahun 2019, persalinan didominasi ibu ibu dibawah umur 20 tahun mencapai 2700 orang.
” Jumlah persalinan di Lombok Timur selama tahun 2019 cuku tinggi mencapai 27.000 , kebanyakan ibu berusia dibawah 20 tahun,”ujarnya.
Menurut Asrul, melahirkan diusia dini rentang kematian dan pernikahan muda juga sangat sering menimbulkan perceraian, itu sebagi akibat kurang matemgnya pasangan suami istri dalam membima bahtera rumah tangga.
“Inilah tantangan kita bersama, bagaimana mengurangi terjadinya nikah muda. Pemerintah dan masyarakat harus memiliki pemahaman yang sama agar ada penguatan orang tua menuntaskan sekolahnya dulu sampai usia cukup dewasa baru memikirkan pernikhan putra putrinya,’ujarnya.
Disebutkan, dari 280.000 pasangan di Lombok Timur, 70 persen sebagai peserta KB aktif yakni menggunakan alat kontrasepsi. alat kontrasepsi yang paling banyak disukai yang menggunakan suntik. Setiap pasangan muda juga selalu dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi untuk.mempersiapkan kedewasaan dalam berumah tangga.
” Pasangan muda kita anjurkan ikut KB, agar ada kesiapan dari segi kesehatan, mental dan persiapan lainnya untuk menunda memiliki anak,”sebutnya.
Untuk mendukung asumsi itu bisa di lihat dari perempuan yang melahirkan di bawah umur 20 th. “Angka untuk Lombok Timur pada tahun 2019 sekitar 2700” , artinya kita bisa menduga mereka menikah umur 19 th kebawah,”ujarnya.
Adapun persalinan tahun 2019 itu kata Asrul bisa mencapai 26.000- 27.000 di Lombok Timur , dari angka persalinan itu 2700 perempuan melahirkan diusia 20 tahun ke bawah,”imbuhnya.(Bayu)
“
