Lotim Sergapye--Muspika Kecamatan Sembalun bergerak cepat menyikapi maraknya pendakian dan jatuhnya seorang pelajar ke dalam jurang saat mendaki Bukit Sempana.
Hasil rembuk muspika, Kades Sembalun dan pengelola Bukit Sempana disepakati, bukit yang ramai didaki kaum muda itu untuk sementara ditutup. Penutupan paska jatuhnya korban, sebagai akibat tidak adanya aturan tentang tata cara pendakian yang aman dan nyaman.
Hasil koordinasi Kapolsek Sembalun, Iptu Panca Warsa dengam koleganya di Sembalun usai peringatan 17 Agustus 2020, menyimpulkan destinasi Bukit Sempana dututup sementara.
Sebelum Bukit Sempana dibuka untuk pendakian, pengelola diharuskan membuat aturan yang akan dipatuhi setiap pengunjung sebelum mendaki. Hal itu tentunya sesuai arahan dari Camat Sembalun dan Kapolsek yang nantinya jdi acuan pengelola Bukit Sempana dan para pendaki.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolsek Sembalun meminta kepada pengelola untuk selalu berkoordinasi dengan aparat terhadap kegiatan di kawasan wisata wisata Bukit Sempana. Bila terkadi msalah sebionyabsegra dilaporkan ke Forkopimcam Sembalun sehingga aparat bisa mengambil langkah cepat.
Terkait masih siaga pandemi Corona, Panca Warsa berharap setiap pengelola wisata menerapkan protokol kesehatan
Senada dengan Kapolsek, Camat Sembalun sepakat penutupan bukit sementara dari pendakian sebelum adanya regulasi yang mengatur para pengunjung. ” Kami minta untuk sementara ditutup,”tandasnya.
Seperti diketahui, seorang pelajar SMP bernama Nauval berusia 16 tahun warga BTN Blencong yang mendaki bersama ratusan milenial lainnya jatuh ke jurang berkedalaman 209 ?enter bukit Sempana sekitar pukul 13.00 WITA sehari sebelum proklamasi 17 Agustus.
Enam jam kemudian korban bisa dievakuasi oleh tim penyelamat dari Sembalun yang menerima adanya pendaki yang terperosok ke jurang Korban Nauval berhasil di evakuasi Minggu malam pukul 18.00 WITA dan jiwanya berhasil diselamatkan tim medis Puskesmas Sembalun (Bayu/Ros)
