• November 15, 2024
  • Last Update November 14, 2024 3:01 pm
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Mencari Emas Pada Kedalaman 17 Meter, 4 Penambamg Emas Tradisional Sumbawa Tewas Kehabisan Oksigen

Mencari Emas Pada Kedalaman 17 Meter, 4 Penambamg Emas Tradisional Sumbawa Tewas Kehabisan Oksigen

Sumbawa Sergapye–Empat penambang emas tewas di lubang tambang berkedalaman 17 meter di Desa Gapit Kecamatan Empang, Rabu (6/10/2021).

Ke empat korban diketahui bernama M. Ridwan (29), M. Robi Rafi’i (21), M. Said (33). Ketiganya adalah warga Desa Gapit Kecamatan Empang. Satu lainnya adalah pria 33 tahun, Silet (Nama panggilan), asal Desa Kakiang Kecamatan Moyo Hilir.

Korban meninggal diduga kehabisan oksigen, setelah terjebak selama beberapa hari pada kedalaman 17 meter.

Proses evakuasi baru bisa dilakukan pada Rabu (6/10). Dilihat dari kondisi jenasah, Pihak BNPB Sumbawa menduga korban telah meninggal sejak Sabtu, 2 Oktober 2021 lalu

Tim Basarnas cukup kesulitan dalam mengevakun korban yang tewas di lubang tambang Pelempat Lenyeng, Desa Gapit Kecamatan Empang.

Selian lokasi tambang cukup jauh, jaraknya sekitar 10 kilometer dari Desa Gapit. Untuk menuju TKP 1 jam perjalanan. Tambang dengan kedalaman 17 meter itu juga sempit.

Sekitar pukul 11.00 Wita, Rabu (6/10), tim tiba di lokasi kejadian, Proses evakuasi berlangsung sekitar dua jam. Mulai pukul 14.00 wita hingga pukul 16.00 wita.

Dalam proses evakuasi, tim dibantu warga setempat. Dengan alat seadanya, akhirnya proses evakuasi ke empat jenazah berhasil dilakukan.

”Tiga orang masyarakat Desa Gapit turun ke dalam lubang yg dipandu oleh Tim Basarnas untuk mengangkat korban ke atas,” ujar Kapolsek Empang AKP Sarjan.

”Lubang tambangnya juga sempit. Tidak cukup untuk dua orang,”ttandasnya

Setelah korban berhasil dikeluarkan dari dalam lubnag tambang yang sempit, korban langsung dibawa ke Puskesmas Empang untuk diidentifikasi.

Pada pukul 16.30 wita, kempat korban diantarkan ke rumah duka untuk diserahkan kepada keluarga masing-masing. Menurutnya, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Mereka menerima peristiwa ini murni sebagai musibah.*

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *