Lotim Sergapye–Permasalahan Sampah di wilayah Kabupaten Lombok Timur
seakan tidak ada habisnya untuk dibahas, apalagi diselesaikan. Jumlah sampah yang terus meningkat tidak bisa dicegah.
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Lombok Timur, Ir. H. Marhaban. “Masih banyak kendala dalam mengelola sampah, persoalannya multidimensi,”ujarnya di ruang kerjanya, Kamis 25 Juni 2020.
Dijabarkan ada beberapa kendala yang di hadapi oleh dinas lingkungan hidup seperti perilaku masyarakat. Pihaknya sudah menempatkan kontainer sampah dibeberapa tempat, kenyataan dilapangan banyak masyarakat membuang sampah diluar kontainer yang berakibat tercecernya sampah ke sekitar jalan. Masyarakat ada juga yang membuang sampah diluar jam pengangkutan sampah oleh petugas.
Juga masih minimnya alat pengolahan sampah plastik dan organik. Khususnya pengolaha sampah organik, di Lombok Tmur mengalami kendala dalam mengolah semua sampah organik yang masuk ke TPA. Itu terkendala , kurangnya kapasitas karena mesin yang kecil, sehinga setiap harinya mampu mengolah maksimal 2 dam truck per hari, sementara sampah yang masuk ada 50 dam truck per harinya.
Saat ini jumlah dam truck yang dimiliki DLHK hanya 15 unit dengan kondisi yang sudah termakan usia. Dari jumlah armada itu semuanya dioprasikan untuk seluruh daerah di Lombok Timur.
Menurut Marhaban, setiap harinya petugas kebersihan mengangkut 50 dam truck sampah di seluruh daerah lombok timur, dengan jumlah sampah yang mencapai 515 ton per hari. Dikota selong saja, jumlah sampah yang diangkut petugas mencapai 35 ton per harinya. “Saat ini kapasitas tempat pembuangan akhir (TPA ) mencapai luas 13 ha dan diperkirakan masih memadai untuk menampung sampah dari setiap daerah di Lombok Timur sampai 10 tahun kedepan, ujarnya.(bagus/Bayu)