Lotim sergapye—Geliat pariwista di Sembalun khususnya dan Lombok pada umumnya, belum begitu bergairah seperti tahun sebelumnya. Meskipun banyak terobosan baru maupun inovasi dari pemerintah dan para pelaku wisata untuk mendatangkan para wisatawan.
Dalam kurun dua tahun terahir ini, sejak pasca gempa bumi mengguncang lombok pada tahun 2018, kemudian disusul pandemi Covid-19 saat ini. Sembalun masih dibilang sepi dari para wisatawan khususnya yang berkunjung ke Rinjani, tidak dipungkiri setiap akhir pekan puluhan bahkan ratusan wisatawan lokal yang berkunjung ke Sembalun hanya sekedar jalan-jalan dan liburan, namun belum memberikan dampak yang signifikan untuk roda perekonomian masyarakat Sembalun.
Dalam hal ini, Komite Sembalun Seven Summits (S7S) yang merupakan kumpulan pemuda dan pelaku wisata petualangan yang berdomisili di Sembalun menggagas konsep tantangan wisata pendakian dengan menetapkan tujuh puncak tertinggi di Sembalun, yang diresmikan langsung oleh Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc. bersama Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Mataram, Dedy Astriadi dan Bupati Lombok Timur, H Sukiman Azmi MM. Acara tesebut berlangsung di Rest Area Sembalun, Minggu (25/10).
Acara yang dirangkaikan dengan hari sumpah pemuda yang ke 92 turut dihadiri oleh Kadispar NTB, H.L. Moh. Faozal, Danlanud ZAM Kolonel ( P ) Andri Gandi, M. Sc, Sekda Prov NTB, Lalu Gita Aryadi, Wakil Bupati Lotim, H. Rumaksi SH, Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB, H. Abdul Hadi, Ketua MPWA Pemuda Pancasila, Lalu Wirahman, Camat Sembalun, HM Zaidar Rohman, Danramil 1615-10/ Sembalun Kapten Inf Muslim, Kapolsek Sembalun, Iptu Lalu Panca Warsa SH, dan para undangan lainnya.
Konsep wisata pendakian ini menyasar target wisatawan yang suka berpetualang dan suka akan tantangan (Challenge). Adapun ide dan gagasan Sembalun Seven Summits terinspirasi dari konsep tujuh puncak gunung tertinggi di dunia (Word Seven Summits) dan Indonesia.
“Ini murni ide dan gagasannya dari kami masyarkat lokal, ya…. bisa dibilang Sembalun Seven Summits ini produk lokal”, jelas, Hamka Abdul Malik, salah satu pioner Komite Sembalun Seven Summits, dalam sambutannya.
Dimana, ke tujuh puncak tertinggi di kawasan Sembalun ini. Memiliki potensi tantangan wisata pendakian yang sulit dicari tandingannya, sejarah letusan Gunung Sembalun purba dan Gunung Samalas telah meninggalkan karakter unik geologi di kawasan Sembalun yang menarik untuk dikemas dalam konsep wisata pendakian yang menjadi bagian dari Sport Tourism.
“Intinya ketujuh puncak bukit yang paling tinggi itu, mudah di akses dari Sembalun walaupun diantara bukit itu berada di luar wilayah Sembalun”, imbuhnya.
Tujuan dari konsep Sembalun Seven Summits itu sendiri yakni, guna untuk membangkitkan pariwisata di Sembalun, setelah dampak gempa dan pandemi Covid-19, juga memanfaatkan potensi perbukitan yang ada di Sembalun. Karena perbukitan-perbukitan yang ada si Sembalun ini membentuk suatau tantangan yang unik, termasuk Rinjani.
“Selain itu, untuk mensejahterakan masyarakat Sembalun dan sekitarnya, serta untuk memacu roda perekonomian masyarakat dari sektor parwisata. Dan menjadi salah satau alternatif bagi para wisatawan jika Rinjani ditutup”, pungkasnya.
Lebih lanjut, Hamka, mengatakan. Konsep Sembalun Seven Saummits ini, memberikan pengakuan dan penghargaan kepada siapa saja yang sudah pernah menggapai ketujuh puncak bukit tertinggi di Sembalun termasuk Rinjani. Dan tidak ada batasan waktu meskipun peserta sudah pernah menggapainya misalnya sepuluh tahun yang lalu. Tentunya dengan bukti photo dan videonya berda di ketujuh puncak bukit dan Rinjani.
“Yang di sebut finisher itu, kan sudah pernah menggapai ketujuh puncak yang ditetapkan oleh komite dan berhak diberikan status sebagai finisher”, tuturnya.
Hamka, juga memaparkan, Komite Sembalun Seven Summits ini bukan sebagai pengelola salah satu bukit yang ada di Sembalun dan bukan sebagai Tour Operator (TO) jasa parwisata, namun Komite Sembalun Seven Summit adalah hanya memfasilitasi, mengesahkan orang dan yang berhak menentukan sah atau tidaknya seorang menjadi finisher.
“Dan kita, bukan pengelola kegiatan dan bukan pengelola bukit-bukit juga. Finisher atau pesereta itu regitrasinya dimasing-masing pengelola bukit, jadi dikita itu tidak ada rigestersai atau pendaptaran. Kecuali mereka bertanya bukit mana saja yang termasuk dalam Sembalun Seven Summit. Itu salah satu keunikannya juga” paparnya.
Aturannya sudah jelas dimasing-masing penglola bukit maupun di Gunung Rinjani, begitu juga larangannya. Jika salah satu finisher melanggar atauran yang ditetapkan oleh para pengelola, maka seorang peserta tidak berhak disebut sebagai finisher Sembalun Seven Summits. Dan akan di beri sangsi yakni akan diblack list dari finisher Sembalun Seven Summit.
“Ya misalnya salah satu peserta calon finisher, melanggar aturan misalnya terbukti berbuat asusila di salah satu bukit atau menebang pohon dan membakar hutan. Itu bisa menggugurkannya sebagi finisher”, ketusnya.
Adapun harapan dan tareget kedepannya dari Komite itu sendiri, setelah di lounching dan diresmikannya Sembalun Seven Summit (S7S) oleh Gubenur NTB itu adalah bisa memberi dorongan semangat kepada masyarakat Sembalun khususnya dan para pengelola bukit yang ada di Sembalun, agar lebih memperkenalkan Sembalun Seven Summit dikancah Naisonal maupun Internasoinal.
“Kedepan kita ingin para wisatawan petualangan itu datang ke Sembalun, dan orang semakin mengetahui Sembalun itu punya potensi sebagai satu kawasan wisata petualang terpadu. Dan kami mintak kepada bapak Gubenur NTB, Bupati Lotim, Kepala Balai TNGR, dan Kadispar NTB untuk berkenan menjadi pembina Sembalun Seven Semmits ini untuk menuju kancah internasional”, harpnya.
Sementara itu, Gubenur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc. mengatakan dalam sambutannya, bahwa ada sosok pemuda yang namanya Ibrahim. Pada zaman itu ia mencari penciptanya, ini sebagai motipasi bagi para pemuda yang didalam acara Sembalun Seven Summit dan hari sumpah pemuda yang ke 92 tahun.
“Kalok kita lihat, didepan kita ini menjulang tinggi perbukitan untuk kita daki. Dan menjelajahi jiwa kita, semoga hari ini dengan di launcingnya Sembalun Seven Sammit ini. Semoga bermamfaat bagi masyarakat dan selalu bersinergi”, singkatnya.
“Dan yang menjadi motivasi kita, untuk menaklukan ketujuh puncak perbukitan yang ada di Sembalun itu adalah. Bapak Bupati Lombok Timur, H Sukiman Azmy MM, yang sudah mendaki di sapana propok”, imbuhnya.
Acara tesebut, dimerihakan oleh antraksi paralyang oleh pilot tandem Sembalun Paralayang Club yang membawa salah satu pendaki yang telah menyelesaikan 7 puncak yaitu Lalu Erwis Mustiadi dari Jenggik Lombok Timur dan atrakri paralayang anggota Lanud ZAM dilanjutkan dengan melepas peserta Sembalun Seven Summits secara simbolis oleh Gubenur NTB didampingi langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Lotim serta Forkopomda pemprov NTB dan forkopimda Lotim.
Ada pun nama ketujuh puncak bukit tertinggi termasuk Gunung Rinjani yang di tetapkan oleh Komite Sembalun Seven Summits sebagai berikut. Yakni, Gunung Rinjani dengan Ketinggian 3.726 Mdpl, bukit Sempana 2.329 Mdpl, bukit Lembah atau Gedong 2.200 Mdpl, bukit Kondo 1.937 Mdpl, bukit Anak Dara 1.923 Mdpl, bukit Pergasingan 1.806 Mdpl dan bukit Baon Ritif 1.500 Mdpl.
“Yang paling menantang rutenya itu bukit Bao Ritip. Karena dengan jarak tempuhnya yang empat jam dan melintas sungai Menterong serta turun naik bukit, itulah keunikan bukit Bao Ritip”, tutupnya*.