• October 30, 2024
  • Last Update October 30, 2024 2:06 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Kendalikan Kasus Stunting, DP3AKB LotimGelar Monev Progres

Kendalikan Kasus Stunting, DP3AKB LotimGelar Monev Progres

Lotim sergapye--Tingkat kematian bayi yang masih tinggi akibat kekurangan gizi buruk masih menjadi persoalan di Indonesia tidak terkecuali di Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.

Dalam rangka menekan mengendalikan stunting di Kabupaten Lombok Timur, Dinas Pemberdayaan Perempuan Pelindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur melakukan Monev progres pengendalian stunting tingkat Kabupaten.

Pada acara Monev ini dihadiri langsung oleh DP3AKB,ketua PKK, Kadis Kesehatan, Kadis PMD, Camat Se Lombok Timur dan 14 kepala desa bersama seluruh ketua PKK desa.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Lombok Timur, Suhartatik Sukiman Azmy berharap agar semua desa dapat mengendalikan stunting di wilayah kerjanya dengan berkolaborasi dengan berbagai instansi atau stake holder yang ada.

“Kami harap dalam penaganan stunting ini desa bisa mendayagunakan ADDnya,” ujarnya.

Dengan adanya penganggaran tersebut diharapkan kasus stunting tidak bertambah di setiap desa. Dengan adanya anggran itu juga diharapkan para desa bisa memberikan bantuan kepada keluarga bresiko terkena stunting seperti ibu bamil, anak balita yang stunting dan calon pengantin (catin).

sementara itu Kadis DP3AKB Lombok Timur H Ahmat menyampaikan agar desa bisa mendayagunakan Tim Pendamping Keluarga atasi stunting yang ada untuk melakukan pendampingan terhadap calon pengantin, ibu hamil dan ibu pasca bersalin.

“Termasuk juga melakukan pendampingan kepada anak baduta dan balita. Tim Pendamping ini ada operasionalnya dari DP3AKB selama 1 tahun itu,” ujarnya.

Dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Lombok Timur ditekankan agar bisa memaksimalkan kegiatan posyandu, pertemuan keluarga balita.

Selain itu, iya juga berharap kepada seluruh kepala desa agar kelaurga yang ada ibu hamil dan balita tetap rutin untuk hadir di posyandu.

“Kami harap para remaja juga tetap rutin minum tablet tambah darah. Kami harap juga berharap agar dilakukan pendampingan secara khusus bagi keluarga-keluarga yang beresiko stunting dan melakukan pencegah pernikahan usia anak,” Tandasnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *