• September 19, 2024
  • Last Update September 19, 2024 12:39 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Kadiskop Lombok Timur Bantah Minimnya Sosialisasi UKM

Kadiskop Lombok Timur Bantah Minimnya Sosialisasi UKM

Lotim Sergapye – Tudingan sebagian masyarakat tentang minimnya sosialisasi program bantuan UKM dibantah Kepala Dinas Koperasi Lombok Timur Dra. Hj. Rasmiah di ruang kerjanya, Senin 26 Oktober 2020.

“Kami sudah melakukan sosialisasi kepada 119 UKM binaan se Lotim , dan jauh sebelumnya juga disiarkan melalui Televisi nasional, serta program ini juga dimulai sejak awal juni lalu,”tandasnya.

Kendati terjadi masalah bangsa seperti resesi akibat pandemi Corona, sosialisasi tetap dilakukan, w dengan keterbatasan anggaran. “Sangat tidak pas kalau kami dikatakan kurang sosialisasi, “katanya seraya mengatakan perlu diketahui pula, bahwa posisi dinas koperasi tidak jauh berbeda dengan perbankan, pegadaian, dan PNM yang ditunjuk.
Dinas koperasi hanya mengusulkan saja setiap UKM yang mengusulkan, setelah melalui proses verifikasi, terutama UKM yang masih menjalankan usahanya. Diberikan atau tidak, sangat tergantung dari pemerintah pusat selaku pemilik dana, ” tegasnya. Persyaratan yang telah ditentukan dari pemerintah pusat, terangnya, sudah pula disampaikan kepada masyarakat, yakni tidak ada sangkutan hutang dilembaga perbankan manapun. ” Karena itu akan dilakukan pengecekan melalui BI cheking, kalau sudah lolos dari BI Cheking, maka bisa dijamin akan dapat, ” ungkapnya, berikutnya kelayakan terhadap usaha yang sedang berjalan ini, mungkin bisa ditoleransi. Persoalan bantuan ini, tambahnya, masyarakat biasanya sangat diinginkan oleh setiap individu masyarakat, sehingga tidak mempedulikan dampak yang terjadi, termasuk pembuatan surat rekomendasi atau ijin usaha di 21 Kecamatan dengan 254 desa.
” Ujung-ujungnya, kami yang mendapat kritikan. Padahal, kalau saja masyarakat dan Kepala Desa mau jujur dan tidak ada rekayasa, tentu tidak akan pernah memunculkan persoalan baru, ” katanya, seraya mengatakan tidak alergi dengan kritik. Dengan kritik yang benar yang disertai dengan data dan fakta yang benar, tentunya kami dan seluruh karyawan akan segera melakukan perubahan bagaimana yang sebenarnya.
” Ini mengkritik, tidak didasari dengan fakta, tentu akan menjadi penghambat kami dalam bekerja, ” paparnya, seraya menambahkan, seringkali pengkritik ketika dimintai data dan fakta, tidak ada.
” Saya tidak segan-segan memberikan upah kepada pengkritik yang didasari oleh data dan fakta. Jangan hanya katanya-katanya saja, ” demikian Hj. Rasmiah. ( Habib)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *