Lotim Sergapye–-Mahal dan langkanyanya gas LPG 3 kilogram di wilayah Lombok Timur dikeluhkan masyarakat. Sejauh ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) belum bisa mengatasi masalahnya, sehingga terus di sorot berbagai pihak.
Langkanya gas 3 Kg membuat harga di pasaran mencekik leher. Pedagang memanfaatkan kelangkaan itu untuk menarik keuntungan berlipat ganda.
Kepala Disperindag Lombok Timur, Hj. Masnan dikonfirmasi mengaku bingung dengan kondisi tersebut. Sejauh ini dia belum menemukan penyebab terjadinya kelangkaan Gas LPG 3 Kg di wilayah kerjanya.
“Banyak beredar isu di.masyarajat saya juga banyak menadapat informasi tersebut, tapi setelah langsung telusuri ke lapangan tidak menemukan kebenaran informasi tersebut,” tandas Masnan kepada wartawan di ruang kerjanya kepada wartawan Rabu (02/09/2020)
Langkanya gas dimanfaatkan oleh pedagang untuk memainkan harga dan merauf keuntungan sebesar besarnya. “Bila kami menemukan pedagang yang menjual gas LPG 3 Kg hingga Rp 25.000, kmai akan akan memberikan sanksi ke pedagang tersebut,”tandasnya.
Kadis Perindag Lotim ini mensinyalir, langkanya gas 3 kilogram karena dibeli oleh warga klas menengah ke atas dan diborong sejumlah ASN. Pasalnya sejumlah ASN ditemukan menggunakan gas LPG 3 Kg yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
Menyikapi masalah tersebut, Disperindag akan menggandeng pihak kepolisiam intel untuk melakukan penyelidikan untuk mengungkap kejadian tersebut.” Jujur kami juga Geram dituduh tidak bekerja, padahal kamintelah bekerja maksimal.jangam sampai terjadi limitnya gas LPG untuk warga miskin, sebutnya seraya mengatakan di gandengnya kepolisian untuk membongkar siap pelakunya.
Bu kadis juga cukup menyayangkan adanya ASN dan masyarakat kelas ekonomi ke atas menggunakan gas LPG 3 Kg , padahal sudah jelas peruntukkannya untuk masyarakat Miskin.(Bayu)
