Lotim Sergapye –
Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan berbagai pemangku kepentingan menggelar diskusi tematik bersama jurnalis di Aula DP3AKB, Rabu (tanggal tidak disebutkan). Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman jurnalis dalam meliput isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) remaja dengan pendekatan yang berpihak pada gender.
Diskusi tersebut menjadi tindak lanjut dari pelatihan sebelumnya dan berfokus pada penerapan Gender Transformative Approach (GTA) dalam pemberitaan program Power to Youth (PtY).
Haekal dari YGSI menekankan pentingnya pemberitaan yang sensitif terhadap korban, tidak menyudutkan pihak tertentu, serta tidak mengejar sensasi. Ia mengajak jurnalis untuk lebih berhati-hati dalam memilih narasumber, menghindari detail yang bisa memicu trauma, dan menjaga kerahasiaan identitas korban.
Koordinator YGSI, Safrudin, menambahkan bahwa media harus mengangkat cerita yang positif dan inspiratif serta menghindari narasi penuh tragedi tanpa solusi. “Penting untuk memberi ruang pada cerita yang membangun,” ujarnya.
Ketua Forum Jurnalis Lombok Timur, Rusliadi, mengapresiasi kegiatan ini dan menegaskan bahwa media punya peran besar membentuk opini publik. Ia mendorong jurnalis untuk terus meningkatkan kapasitas dan profesionalisme dalam menyajikan isu-isu sosial, terutama yang menyangkut HKSR dan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS).
“Pelatihan seperti ini penting agar jurnalis lebih memahami pendekatan transformatif gender dalam peliputan,” pungkasnya.
