Lotim Sergapye–Dinas perhubungan Lombok Timur ingin memanfaatkan car free day atau hari bebas berkendaraan pada radius sepanjang 3 kilometer di kota Selong untuk kegiatan ekonomi.
Gagasan menarik itu diungkapkan sekertaris Dishubkominfo Lotim
Ahmad Masri kepada sergapye.com di ruang kerjanya, Rabu 22 Juli 2020. “Ada potensi.membangkit ekonomi masyarakat, itu sangat baik bila dimanfaatkan,” tandasnya.
Pada area trotoar sepanjang sekitar 3 km tempat warga berjualan diharapkan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat di saat pandemi covid 19, meski waktunya sehari dalam seminggu yakni pada hari ahad saja.
Carnya dengan mengundang para pedagang kuliner berjualan di area car free day. Bila dibarengi jualan kuliner dipastikan masyarakat yang.melakukan car free day makin ramai.
Mahnit berbagai mavam kuliner diyakini akan mengundang banyak masyarakat datang, dan warga Lotim dan sekitarnya tidak perlu melakukan wisata ke luar Lombok Timur. “kita ingin memanjakan masyarakat sekali seminggu dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Para pedagang khas tersebut, katanya, hanya diberikan kesempatan dari jam 06.00-11.00 wita.
” Dengan waktu 5 jam saja, dalam setiap minggunya, tentu akan terjadi pergerakan ekonomi yang significant. Soal sampah pedagang katanya para pedagang harus membersihkan kembali lapaknya. “Dalam hal ini, setiap interaksi sosial, tetap memprioritaskan protokol kesehatan yang berlaku, ” sambung Masri.
Di samping sebagai ajang silaturrahmi, jelas Masri, yang paling penting, akan terjadi pergerakan ekonomi masyarakat, yang muaranya pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur. “Kalau ini terwujud, di samping akan menggerakkan ekonomi masyarakat, juga kita punya sentra kuliner dan kerajinan. (Habib)