Lotim.Sergapye--Wilayah perairan Lombok Timur bukan saja indah, tapi tempat hidupnya sumber biota laut berekonomi tinggi seperti benih lobster. Potensi benih lobster yang cukup besar membuat daerah ini menjadi incaran pengusaha kakap, baik lokal maupun pengusaha nasional.
Kadis perikanan dan kelautan Kabupaten Lombok Timur, Ir. Haryadi Surenggana kepada Sergapye.com di kantornya mengatakan, sejak
Penandatanganan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 12 tahun 2020 tentang pengelolaan lobster, kepiting dan rajungan sudah dilakukan 4 mei 2020 lalu oleh Edhy Prabowo. Dibukanya keran ekspor disambut antusias masyarakat nelayan benih lobster.
Disebutkann, Lombok Timur memiliki potensi kelautan yang menggiurkan, memiliki sumber daya perikanan berupa lobster yang bernilai tinggi dan berorientasi ekspor. “Kondisi alam kita masih bagus, benih-benih lobster banyak tertangkap di wilayah laut kita, nelayan juga sudah berpengalaman dan siap menangkao dan juga membudidayakan benih lobster,”ujarnya Kamis.
Wilayah pantai selatan seperti Kecamatan Jerowaru dan Kecamatan Keruak khususnya di Tanjung Luar dan Maringkik. Disana terdapat banyak nelayan penangkap dan pembudidaya lobster. Terlebih lagi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo sudah membidik NTB sebagai tempat budidaya lobster.
“Sekarang kondisi dilapangan untuk harga jual benih bening lobster (BBL) dikisaran harga 12.500 rupiah per ekor untuk yang jenis pasir, sedangkan lobster jenis mutiara sampai harga 27.500 rupiah per ekornya, warnanya juga harus bening. Dua jenis lobster ini yang menjadi perimadona ekspor lobster, BBL dari sini bisa dibilang punya daya tahan yang lebih bagus” ujar Hariyadi saat ditemui diruang kerjanya (16/07). Dengan harga jual seperti itu, tidak menutup kemungkinan akan mengubah kesejahteraan nelayan di lombok timur menuju yang lebih baik.
Dinas Perikanan sendiri berperan penting membantu nelayan untuk mempermudah segala urusan terkait dengan penangkapan BBL. Dalam hal ini, dinas membantu dalam penerbitan surat SKAB (Surat Keterangan Asal Benih) untuk nelayan penangkap BBL.
Kuota untuk penangkapan BBL di wilayah Lombok Timur bagian selatan mendapat kuota sebanyak 12.125.000 ekor berdasarkan keputusan menteri melalui pengelompokan WPPNRI 573. “Terakhir pengiriman BBL dari wilayah laut Lombok Timur mencapai 29.000 ekor benih” ujarnya. (Agus/bayu)