Lotim Sergapye –
Fast Presidensi Srikandi dan SMVP Manajemen PT Pertamina (Persero), Bapak Rudi Arifianto, menyampaikan apresiasinya kepada para peserta pelatihan UMKM yang digelar di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (11/6). Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Dekranasda Lombok Timur, Ibu Rayain, dan diikuti oleh 75 peserta yang seluruhnya adalah perempuan pelaku UMKM.
Dalam sambutannya, Rudi Arifianto mengapresiasi semangat para peserta dan panitia yang hadir sejak pagi. Bahkan beberapa peserta dari luar daerah seperti Bogor, Bekasi, dan Tangerang telah bersiap sejak dini hari untuk menghadiri pelatihan ini. Hal ini menjadi bukti nyata antusiasme dan komitmen bersama dalam mendukung pengembangan UMKM, khususnya di wilayah NTB.
“Pelatihan ini sangat penting karena UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap perekonomian nasional, dan mayoritas pelakunya adalah perempuan. Oleh karena itu, kita perlu memberikan dukungan dan pembinaan yang berkelanjutan,” ungkap Rudi.
Pelatihan hari ini berfokus pada pencitraan merek dan teknik foto produk, yang sangat relevan di era digital saat ini. Dalam pemasaran online, kualitas visual produk menjadi kunci utama untuk menarik minat pembeli. Rudi menekankan pentingnya pencahayaan, sudut pengambilan gambar, serta penataan produk agar tampil menarik di platform digital dan e-commerce.
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan PT Pertamina (Persero) dalam mendukung UMKM agar naik kelas. Kolaborasi dengan merek besar juga menjadi strategi penting dalam memperluas pasar UMKM lokal.
Rudi menyoroti kekayaan budaya dan sumber daya NTB, mulai dari kain songket, kuliner khas seperti ayam taliwang dan sate rembiga, hingga potensi mutiara laut yang menjadi ikon daerah. Menurutnya, kekayaan lokal NTB merupakan “harta karun” yang perlu dioptimalkan untuk memperkuat perekonomian daerah.
Kegiatan ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong digitalisasi UMKM sebagai pendorong kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja berkualitas.
“Harapannya, pelatihan ini tidak hanya berhenti di NTB, namun bisa terus dikembangkan ke berbagai daerah di Indonesia. Dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh, para pelaku UMKM dapat membranding produknya lebih baik, memperluas pasar, dan bahkan menembus pasar global,” pungkasnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi pemicu peningkatan daya saing UMKM lokal, mendorong kreativitas dan inovasi, serta menjadikan UMKM sebagai pilar penting ekonomi Indonesia yang makmur dan mendunia.