Lotim sergapye-Dua kelompok masa yang pro dan kontra kepala desa (kades) Lenek Lombok Timur, nyaris adu jotos, bila saja Kapolres AKB Tunggul Sinatrio dan pasukannya terlambat datang ke lokasi, Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WITA, Kamis 12 November 2020.
Hal itu dipicu oleh 30 warga yang mengatasnamakan dari aliansi masyarakat dan pemuda desa (AMPD) berunjuk rasa di kantor desa. Dalam orasinya, komandan pengunjuk rasa bernama Mala menuntut PJS Kades lenek mundur dari jabatannya.
Pengunjuk rasa mempertanyakan masalah serifikat prona yang saat ini membingungkan masyarakat. Meminta agar Pjs Kades diturunkan karena menjabat lebih dari 1 tahun.
Melalui pengeras suara (megaphone) Mala mempersoalkani tidak adanya pemberdayaan pemuda oleh pihak Desa.
” Kami turun pada hari ini untuk mengingatkan pemerintah desa agar lebih fokus menurus Desa dan masyarakat, tidak untuk kepentingan pribadi,”tandasnya.
Aksi AMPD melalui pengeras suara cuku menggangu staf desa yang bekerja. Bahkan sejumlah warga yang pro Pjs Kades langsung keluar untuk memukul mundur para pendemo.
Orasi yang disampaikan oleh pengunjuk rasa memancing reaksi ketersinggungan i pemuda Desa Lenek yang pro kades dan berusaha untuk membubarkan paksa massa aksi dari AMPD.
Sebelum saling baku hantam antara dua kelompok masa,
Kapolres Lombok Timur, Tunggul Sinatrio bersama Kapolsek Aikmel dan pasukannya berusaha memisahkan warga.
Kapolres Lotim AKBP berusaha menghalau kedua pihak agar tidak terjadi bentrokan. Bahkan intuk menenangkan masyarakat, Tungggul Sinatrio memimpin Sholawat Tibbil Qulub untuk kemudian masa membubarkan diri.(Bayu)