Lotim sergapye— Bupati Lotim H. M. Sukiman Azmy menyatakan COVID-19 masih ada. Setiap minggu terjadi peningkatan kasus. Di Lombok Timur jumlah pasien yang masih diisolasi mencapai 74 orang sesuai data tanggal 28 Januari. Hal ini, ungkap Bupati, menandakan masih banyak masyarakat yang lengah dan jenuh dengan protokol kesehatan.
Bupati juga menyebut uji coba pembelajaran tatap muka yang telah berlangsung selama tiga bulan juga sudah tidak lagi menerapkan protokol kesehatan secara ketat, kendari diakui apda tatap awal seluruh sekolah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Akan tetapi setelah tiga bulan berjalan, hanya tersisa 15 persen yang maaih menerapkan protokol kesehatan dengan ketat sementara sisanya, 85% sudah lengah. Alasan tersebut sejak Rabu (27/1) Pemerintah Lombok Timur memutuskan menutup sekolah sampai sekolah bisa menjamin penerapan protokol kesehatan dengan baik.
Hal tersebut disampaikan Bupati pada acara Silaturahmi dan Doa bersama yang digelar Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Lombok Timur yang berlangsung Kamis (28/1).
Bupati melanjutkan, negeri ini juga berada di kawasan ring of fire sehingga rentan bencana. Karenanya Bupati Sukiman berpesan untuk tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bupati berharap KAHMI dapat mengawal dan mendukung berbagai kebijakan Pemerintah.
Pada acara yang berlangsung di Pendopo Bupati itu koordinator presidium MD KAHMI Lombok Timur Saparudin, S.Ag, menjelaskan sejarah singkat berdirinya MD KAHMI Lombok Timur pada tahun 2000 akhir, yang satunya berkat dukungan Bupati yang saat itu menjabat Dandim 1615 Lombok Timur. Kehadiran KAHMI selalu seirama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur terbukti dengan eksistensinya ikut mendorong mensukseskan berbagai program pemerintah di bidang sosial, ekonomi dan berbagai program lainya.
