• September 16, 2024
  • Last Update September 16, 2024 10:17 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Dirut PDAM Kelimpungan, Debit Air Mengalir ke Konsumen Makin Menyusut

Dirut PDAM Kelimpungan, Debit Air Mengalir ke Konsumen Makin Menyusut

Lotim Sergapye — Menyusutnya cadangan air dan hilangnya beberapa sumber mata air, menyebabkan ketidaknyamanan konsumen PDAM Lombok Timur.
Managemen PDAM meminta masyarakt untuk memaklumi kondisi ini karena jauh sebelumnya sudah mengerahkan sumber dayanya, termasuk alternatif membuat sumur bor dengan mencari kapasitas debit yang besar.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama PDAM Lombok Timur, Bambang Suprayitno, SH, kepada Sergapye di ruang kerjanya, Selasa 25 Agustus 2020.
Menurut Bambang kendala yang ada sekarang yakni adanya fasilitas pendukung yang tidak selesai dikerjakan, lantaran anggarannya ditarik oleh pemerintah pusat untuk penangan covid – 19.
Makin berkurangnya air pada sumber air dan tersumbatnya pipa di beberapa titik distribusi, serta jaringan listrik yang cukup besar belum tersedia untuk menghidup pompa penyedot pada sumur bor. ” Ini yang membuat kita kewalahan dan kelimpungan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, ” ungkapnya.
Masalah ini lanjutnya, pelan tapi pasti akan diselesaikan. ” Ini masalahnya bukan kinerja seluruh jajaran karyawan PDAM, tetapi lebih dari objek sumber mata air yang cadangan airnya minim,bahkan hilang sama sekali,” paparnya, karenanya sangat diharapkan kepada semua masyarakat untuk memaklumi.
Kalaupun air di sumber mata air ada, terangnya, itu kondisinya berkurang. Jadi, pipa yang biasanya full masuk, terus dibarengi dengan angin, tentu akan menjadi masalah pada pendistribusian ke masyarakat. ” Ada banyak pipa yang kemasukan angin, sehingga yang sampai ke masyarakat air bersama angin. Ini tentu sama-sama tidak kita inginkan. Itu pun kita melakukan perbaikan hanya pada waktu tengah malam saja. Karena kalau dikerjakan pada waktu siang hari, tentu akan mengganggu masyarakat pelanggan yang lain, jelasnya.
Semua persoalan yang ada sekarang ini, tambah Bambang, sudah ada solusinya, yakni dengan membuat sumur bor dengan kapasitas besar di beberapa titik yang rawan air. ” Sumur bor sudah ada dan pompa mesin penyedot dengan kapasitas debit air antara 15-20 liter/detik sudah siap, hanya jaringan listrik dengan daya yang besar belum tersedia, “katanya, seraya menjelaskan sudah berkirim surat ke PLN soal jaringan listrik itu. Dan pengeboran ke dalam tanah minimal 70 meter. ” Ini semata agar air permukaan tidak terganggu, ” Demikian Bambang. (Habib)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *